BANGKALAN, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di Pendopo Pratanu setempat, Senin, 5 Mei 2025.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Prof Safi, dalam kesempatan ini menjadi narasumber, memberikan saran kepada Pemkab Bangkalan, agar dalam penyusunan RPJMD tahun 2025-2029 dimuali dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Penyusunan RPJMD berangkat permasalahan, seperti partisipasi pendidikan rendah, pertumbuhan ekonomi rendah yang jauh sekali dengan Jawa Timur, pengangguran terbuka juga tinggi. Untuk menyelesaikan masalah di Bangkalan ini dimulai dari IPM,” kata Prof. Safi.
Menurut Prof Safi, IPM ini adalah langkah awal untuk menyusun RPJMD tahun 2025-2029. Oleh sebab itu, Pemkab harus berkolaborasi dengan Bada Pusat Stasistik (BPS) untuk membedah IPM Bangkalan yang saat ini masih berada diperingkat 37 se-Jawa Timur.
“Undang BPS dan cari bersama titik permasalahannya kenapa IPM Bangkalan masih seperti ini terus. BPS yang menghitung IPM, jadi pasti tahu masalah dan solusinya. Kami yakin jika IPM baik maka akan berdampak baik pada indeks yang lain,” ujarnya.
Selain itu, Prof Safi juga mengingatkan dalam penyusunan RPJMD, agar memperhatikan skala pripritas yang memiliki dampak terhadap penyelesaian persoalan lainnya, mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Bupati dan Wakil Bupati memiliki visi misi lalu identifikasi masalah, dan tentukan skala prioritas. Tentu, bupati harus pandai-pandai menentukan skala priotasi ditengah keterbatasan anggaran, sehingga kesejahteraan masyarakat terus berjalan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menegaskan bahwa penyusunan RPJMD 2025–2029 tetap akan disinkronkan dengan arah pembangunan nasional dan provinsi agar program yang dilaksanakan tidak tumpang tindih.
“Dalam menyusun RPJMD ini, kami pastikan bahwa visi dan misi pembangunan Bangkalan tidak berjalan sendiri, melainkan sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden serta Nawa Bhakti Satya yang menjadi prioritas Pemprov Jatim,” kata Lukman.
Dia juga menegaskan bahwa lima poin utama Panca Dharma Prasetya yang menjadi landasan pembangunan Bangkalan telah disinergikan dengan program strategis nasional dan provinsi, agar seluruh program prioritas daerah bisa berjalan harmonis dan efektif.
“Penyelarasan ini bertujuan untuk mewujudkan Bangkalan yang maju, berdaya saing, dan sejahtera melalui langkah-langkah terencana dan kolaboratif,” tutupnya. (MAHMUD/DIK)