PAMEKASAN, koranmadura.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memprediksi kekeringan masih akan terjadi di sejumlah wilayah meskipun kondisi musim kemarau tahun ini tergolong kemarau basah.
Plt Kepala BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, mengatakan pihaknya sudah melakukan rekapitulasi wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. “Nantinya, kita petakan daerah mana saja yang terdampak kekeringan, baik kategori kering kritis atau kering langka,” ujar Dhofir, Rabu, 27 Agustus 2025. Ia juga menambahkan bahwa dari hasil rekapitulasi awal, wilayah Pakong dan Pamekasan tidak termasuk daerah yang berpotensi kekeringan.
Menurut Dhofir, kekeringan di Pamekasan selama ini hanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu kering kritis dan kering langka.
- Kering kritis ditandai dengan kebutuhan air bersih per orang lebih dari 10 liter per hari dan jarak tempuh masyarakat menuju sumber air bersih mencapai 3 kilometer atau lebih.
- Kering langka ditandai dengan kebutuhan air bersih per orang kurang dari 10 liter per hari dan jarak tempuh menuju sumber air sekitar 0,5 hingga 3 kilometer.
Dhofir menjelaskan bahwa timnya telah memulai survei lapangan ke daerah-daerah yang rawan kekeringan sejak hari ini. Tujuannya adalah agar distribusi air bersih nantinya tepat sasaran. “Ini penting agar bantuan distribusi air bersih benar-benar tepat sasaran,” pungkasnya. (Sudur/fine)











