SUMENEP,KORANMADURA.COM – BSI Maslahat mendukung Pondok Pesantren Annuqayah menjadi berdaya dengan program bantuan mesin produksi air minum.
Bantuan yang diberikan senilai Rp712,5Juta berupa pengadaan mesin baru dan pendampingan manajemen usaha sehingga pesantren mampu mengelola usaha secara profesional.
Atas bantuan tersebut, Pondok pesantren yang berlokasi di Desa Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, kini berhasil mengembangkan unit usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek SUCI yang kian dikenal luas.
Program pemberdayaan ini mulai dijalankan sejak 2023 dengan fokus pada kemandirian pesantren dan peningkatan kesejahteraan santri.
Sebanyak 100 santri dhuafa menjadi penerima manfaat utama, selain masyarakat sekitar yang ikut dilibatkan dalam distribusi dan produksi.
Sebelum adanya bantuan, unit usaha air minum di pesantren belum berjalan maksimal.
Keterbatasan mesin produksi dan lemahnya manajemen membuat usaha tersebut tidak menghasilkan keuntungan berarti.
Kini, pabrik AMDK Pesantren Annuqayah mampu memproduksi hingga 3.000 karton gelas per hari.
Produk air minum SUCI yang dipasarkan menggunakan jaringan alumni pesantren tersebar tidak hanya di Madura, tetapi juga ke berbagai daerah di luar pulau.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari BSI Maslahat, usaha air minum pesantren kini bisa berkembang. Produksi meningkat, pasar makin luas, dan
keuntungan bisa menopang kegiatan pendidikan santri,” ungkap Ustadz Ahmad Hasan Tsabit, penanggung jawab program dari pihak pesantren.
Dalam laporan keuangan semester pertama 2025, usaha AMDK SUCI mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp 3,9 miliar.
Dari total pendapatan tersebut, pesantren berhasil membukukan laba bersih sekitar Rp 305 juta hanya dalam enam bulan pertama.
Angka ini menyamai omset sepanjang tahun 2024, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu singkat.
“Kita nggak cuma dapet bantuan kayak fasilitas aja, tapi juga diajarin gimana caranya ngatur usaha dengan baik. Sekarang kita jadi tahu, kalau usaha yang dikelola
dengan benar itu bisa bawa banyak manfaat dan berkah buat kita.” kata salah satu santri penerima manfaat.
BSI Maslahat melalui program ini membuktikan bahwa sinergi antara lembaga amil zakat nasional dan pesantren bukan hanya membantu menciptakan kemandirian
ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat.
Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana bantuan yang tepat sasaran dapat mengubah usaha yang awalnya tidak produktif menjadi produktif sehingga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan para santri, keluarga pesantren, dan masyarakat sekitar.
Dengan adanya pendampingan dan pelatihan yang terarah, program ini mampu mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi yang berkelanjutan berbasis nilai-nilai keislaman. (HARD)