SAMPANG, Koran Madura – Dua korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang berasal dari Kabupaten Sampang kembali dipulangkan ke kampung halaman.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Fajar Arief, melalui Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik, Moh. Hozin, mengatakan pemulangan dua jenazah santri korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny telah dilaksanakan. Dua korban yang dipulangkan adalah Ach Ramzi Fariki (15), asal Desa Kara, Kecamatan Torjun, dan Moh Tony Afandi (15), asal Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung.
Jenazah Ach Ramzi Fariki tiba di rumah duka pada Kamis, 9 Oktober 2025, sekitar pukul 21.30 WIB dan selesai dimakamkan sekitar pukul 22.30 WIB. Sementara jenazah Moh Tony Afandi tiba di kediamannya pada Jumat, 10 Oktober 2025, sekitar pukul 07.30 WIB dan selesai dimakamkan sekitar pukul 08.30 WIB.
“Sementara ini, total korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang berasal dari Sampang sebanyak delapan orang,” ujar Moh. Hozin, Jumat, 10 Oktober 2025.
Pihak BPBD Sampang melakukan pengawalan berupa pendampingan dan penjemputan setelah mendapat laporan dari BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim).
“Semua kegiatan ini kami laporkan kepada pimpinan kami dan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi, serta juga pihak Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di masing-masing tempat tinggal korban,” pungkasnya.
Sebelumnya, enam jenazah korban reruntuhan yang sudah dipulangkan ke kampung halamannya adalah:
- Mochammad Mashudulhaq (14), asal Desa Majangan, Kecamatan Jrengik.
- M Ali Rahbini (19), asal Dusun Somber Terrona, Desa Birem, Kecamatan Tambelangan.
- Khoirul Mutakin Safim Toja Sari (18), asal Dusun Peramian, Desa Taman, Kecamatan Sreseh.
- Syafiuddin (15), asal Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung.
- Reza Syfai Akbar (14), asal Desa Kotah, Kecamatan Jrengik.
- Abdus Somad (17), asal Desa Banjar, Kecamatan Kedungdung. (Muhlis/fine)











