PAMEKASAN, koranmadura.com- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, Madura, Jawa Timur akhirnya angkat bicara terkait postingan akun Facebook Umar Hamdan Karrar yang terkesan menghina keilmuan ulama kharismatik NU, KH Mustofa. Bisri atau Gus Mus.
Ketua PCNU Pamekasan, KH. Taufik Hasyim menilai bahwa postingan tersebut tak hanya melecehkan Gus Mus, tetapi juga menyalahi disiplin keilmuan nahwu yang sudah baku dipakai oleh para ulama. Menurut Kiai Taufiq, Ummar itu seolah mau menunjukkan kealiman, tapi malah sebaliknya, ia menampakkan kebodohan.
“Sikap itu tidak berakhlak dan tidak mencerminkan pribadi seorang yang berilmu dan tidak menunjukkan nilai-nilai kesantrian. Justru yang terlihat dalam postingan itu nilai-nilai premanisme,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Ulum Sumber Anom itu seperti yang ditulis oleh dutaislam.com
Bahkan kiai yang pernah nyantri di Ma’had Riyadh al-Jannah Rosefah, Arab Saudi ini menilai, Umar sosok yang gegabah dan tidak bertanggung jawab, sebab postingannya dihapus setelah dibaca oleh banyak orang.
“Oleh karena itu, kami mengutuk keras atas kebodohan Umar Hamdan Karrar yang melecehkan doa Gus Mus yang diunggah di akun FBnya. Padahal doa itu untuk kebaikan negara dan bangsa Indonesia,” tegas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri itu.
Meski mengutuk keras sikap kurang sopan Umar Hamdan, Kiai Taufik meminta warga NU tenang dan tidak terprovokasi. Karena sebenarnya NU tidak ada urusan dengan Umar Hamdan. Tetapi, ia angkat bicara karena yang dicaci Umar Hamdan ialah gurunya.
“Terlalu kecil NU yang besar mengurusi Umar Hamdan. Biar masyarakat nanti yang menilai. NU semakin dicaci, akan semakin besar,” pungkasnya. (SOE/VEM)