SUMENEP, koranmadura.com – Empat orang pertama di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona baru atau Covid-19 hingga sekarang belum dinyatakan sembuh karena hasil tes swabnya masih cenderung berubah-ubah.
Empat pasien konfirmasi itu sudah dinyatakan positif pada 24 April 2020 lalu. Hingga sekarang mereka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Padahal, di sisi lain, pasien nomor 5 yang dinyatakan positif pada 30 April 2020 dan dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya sudah dinyatakan sembuh setelah dua kali dilakukan tes swab hasilnya selalu negatif.
Lalu, kenapa pasien nomor 1 hingga 4 itu tak kunjung sembuh dan hasil tes swabnya selalu berubah-ubah? Bagaimana penjelasan medisnya?
Salah seorang dokter spesialis paru RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Andri Dwi Wahyudi menjelaskan bahwa, dalam dunia medis tidak ada yang pasti. “Kalau kita menginginkan semuanya segera sembuh,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 baru bisa dikatakan sembuh jika dua kali hasil tes swabnya negatif. “Kebetulan pasien yang kami rawat belum ada yang dua kali hasil swabnya negatif,” tegasnya.
Terkait hal ini, sebelumnya Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyampaikan seraya berseloroh bahwa, saat ini virus yang pertama kali diketahui menyebar di Wuhan, China, itu sudah mengalami perkembangan.
“Sekarang virus corona ini tampaknya sudah tidak seperti di awal-awal lagi. Kalau dulu, ketika 14 hari dites sudah negatif, biasanya ketika dites lagi pasti hasilnya akan negatif. Sekarang tidak. Mungkin virusnya tambah ‘dewasa’,” ujarnya, berseloroh, Jumat, 15 Mei 2020.
Karena samakin “dewasa”, sambungnya, virus tersebut juga tambah “nakal”. Sehingga dalam penanganannya juga harus lebih hati-hati. “Harus lebih hati-hati ketika virusnya semakin ‘nakal’,” tambahnya.
Sekadar diketahui, sejauh ini warga Sumenep yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah enam orang. Dari jumlah tersebut, satu orang sudah dinyatakan sembuh, yakni pasien nomor 5 yang dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)