SUMENEP- Pemerintah Kabupaten Sumenep berencana melakukan kerja sama dengan perusahaan penerbangan Malaysia. Kerja sama tersebut berkenaan dengan keberadaan Bandara Trunojoyo, yang mulai dilirik sebuah lembaga pendidikan penerbangan, Asia Pacific Flight Training Sdn Bhd (APFT) SDN BHD, Kota Bharu, Malaysia.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Soengkono Sidik, Selasa (21/1). Menurutnya, lembaga tersebut akan membuka sekolah penerbangan di Sumenep. Bupati diminta segera ke Malaysia untuk membicarakan hal itu secara lebih jelas.
“Sekolah penerbangan yang akan dibuka di Sumenep itu jauh lebih besar dari yang sudah berlangsung selama ini. Dan sepertinya perusahaan ini sangat serius menawarkan, karena saya diminta datang langsung, termasuk biaya perjalanan saya akan ditanggung oleh perusahaan,” katanya.
Saat ini, bupati sedang memenuhi panggilan perusahaan tersebut untuk membicarakan lebih lanjut terkait dengan tawaran kerjasama itu. “Maaf, soal penerbangan saya tidak bisa memberikan keterangan sekarang. Sebab, sekarang Bupati masih ke Malaysia dan melakukan peninjauan langsung terhadap Flight Training School di Kota Bharu yang hendak menjalin kerjasama,” katanya kepada Koran Madura.
Menggapi hal itu, Ketua Komisi C DPRD Hari Punto meminta pemkab tidak terlalu banyak berteori. “Kita sudah banyak mengeluarkan anggaran untuk pembenahan bandara, tujuan kami agar segera beroperasi menjadi penerbangan komersil. Namun, sejauh ini pemkab hanya banyak teori, kita tak perlu banyak teori, tetapi bukti,” katanya.
Komisi C pada APBD 2014 kembali menganggarkan pembenahan bandara Trujojoya. Sedangkan anggaran yang dikucurkan adalah Rp 9,9 miliar. Hal itu diperuntukkan untuk perluasan areal bandara seluas 4,5 hektare.
“Percuma kan tiap tahun kita menganggarkan untuk pembenahan bandara, tetapi ujung-ujungnya malah seperti ini. Sekali lagi, kami tak perlu sekolah, tetap perlu bukti kapan bandara itu akan menjadi bandara komersil,” pungkasnya.