BANGKALAN – Ombak besar disertai angin kencang di selat Madura telah memakan korban. Tiga nelayan asal Gresik yang dikabarkan ditelan ombak di perairan wilayah Bangkalan, kini salah satunya ditemukan sudah tidak bernyawa di pinggir pantai Desa Sembilangan Kecamatan Kota setempat. Kondisi mayat tersebut sangat memprihatinkan. Kulit korban nyaris sepenuhnya mengelupas dan membengkak akibat mengapung di pantai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura diketahui identitas nelayan yang tewas tersebut bernama Karisun (46), warga Desa Pangkah Kulon Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. Korban bersama rekannya Zuli (43) dan Fikri (17) berangkat dari Desa Pangkah Kulon pada hari Selasa (21/1) dini hari. Mereka bertiga berniat mencari ikan di sekitar perairan Gresik. Namun naas pada saat di tengah laut, tepatnya di selatan Karang Jamuang, kapal yang mereka gunakan dihantam ombak hingga terbalik.
“Pertama kali yang menemukan mayat nelayan itu adalah salah satu karyawan PT. Warako sekitar pukul 08.00 wib. Kemudian dia melaporkan kepada kepala Desa Sembilangan. Mayat itu salah satu dari tiga nelayan yang ditemukan sebelumnya, karena kapalnya karam dan penumpangnya tenggelam,” ujar Kepala Dusun Sembilangan Moh. Agus.
Ketua Paguyuban Nelayan Bangkalan, Joko Sukarno mengatakan korban tewas lainnya yang juga telah ditemukan sebelumnya yaitu Zuli (46). Korban ditemukan di pantai Ujung Piring, Selasa (21/1) tepat pukul 05.00 pagi hari. Posisi penemuan mayat tersebut tak jauh dari lokasi penemuan Fikri (17)yang saat itu sudah pingsan.
”Dari tiga nelayan itu yang selamat hanya Fikri yang ditemukan dalam keadaan pingsan. Dia berhasil menyelamatkan diri dari maut dengan memegang papan sisa kapal yang hancur akibat diterjang ganasnya gelombang,” ujarnya.
Menurut keterangan Fikri, kata Joko, pada saat perahunya terbalik dan tenggelam, dia berusaha mencari pegangan. Dia berhasil memegang papan kayu yang tidak tenggelam. Hingga akhirnya dia terdampar di perairan Ujung Piring Bangkalan. Setelah itu dia tidak sadarkan diri. Fikri baru tersadar setelah dirinya berada di RSUD Syamarabu.
Sementara itu, mayat Karisun yang sudah mulai tak dikenali akibat kulit yang mengelupas dan membengkak langsung dibawa ke RSUD. Syamrabu untuk kepentingan autopsi. Dengan demikian, ketiga nelayan naas itu sudah ditemukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di pantai Desa Ujung Piring dan Desa Sembilangan.