BANGKALAN – Hujan deras yang terjadi di Bangkalan sehingga menyebabkan banjir, kini mulai berangsur-angsur surut. Meski surutnya tidak secara keseluruhan, air banjir yang menggenangi lahan di Kecamatan Klampis, Sepulu, dan Tanjung Bumi setidaknya sudah bisa dilalui akses kendaraan. Bila sebelumnya air setinggi pinggang orang dewasa hingga melumpuhkan arus di pantai utara beberapa hari terakhir, kini kendaraan bisa melewati jalur tersebut. Untuk itu masyarakat harus terus mewaspadai terhadap datangnya bencana banjir. Karena curah hujan terbilang tinggi.
Banjir tersebut sedikitnya merendam 130 hektare lahan, baik lahan petani ataupun tempat umum seperti jalan raya, sekolah, dan lainnya. Dari kejadian tersebut masih belum diketahui kerugian akibat banjir tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menetapkan status tanggap darurat. Status tersebut belum dicabut walaupun ketinggian, karena instensitas bisa menyebabkan banjir susulan. Sebab sesuai prakiraan cuaca dari BMKG hujan masih akan terus turun sampai Maret.
Dalam bencana banjir ini tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja banyak infrastruktur dan persawahan yang rusak. Untuk secara pasti angka kerugian yang dialami masyarakat masih belum diketahui karena masih belum dilakukan perhitungan.
“Belum diketahui (kerugian akibat banjir), karena ada pertanian yang banyak. Sekarang masih dihitung kerugiannya,” terang Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan Wahid Widayat, kemarin.
Dia menjelaskan banjir yang melanda Tanjung Bumi cukup parah dibandingkan dengan dua kecamatan lain seperti Klampis dan Sepulu. Pasalnya air belum juga surut (kering) sampai hari ketujuh.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada dan hati-hati. Untuk situasi lalu lintas, di pantura telah normal kembali, walaupun pengendara harus berhati-hati saat melewati jalan, karena masih ada genangan air.
Selain itu, Disdik Kabupaten Bangkalan mengeluarkan imbauan agar lembaga pendidikan yang ada di kecamatan yang rawan banjir seperti Kecamtan Blega dan Arosbaya untuk meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi intensitas curah hujah di Kabupaten Bangkalan diperkirakan akan semakin tinggi. Banjir menggenangi lima lembaga pendidikan di kecamatan Tanjung Bumi yang terendam banjir dengan ketinggian air 1 meter lebih.
“Saya berharap lembaga pendidikan yang ada di kecamatan lainnya tetap waspada. Apalagi intensitas curah diprediksi akan semakin tinggi hingga akhir Maret 2014 nanti,” ungkap Kepala Disdik Bangkalan Mohni melalui Sekretaris Disdik Bangkalan, Moh. Kamil, kemarin.
Khusus untuk SDN Blega 1 Kecamatan Blega yang sering menjadi langganan banjir, Disdik Bangkalan minta agar dokumen sekolah, alat peraga, buku- buku pelajaran, dan lainnya dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sebab bukan merupakan rahasia lagi lokasi SDN Blega 1 yang lebih rendah dan berdekatan dengan 2 sungai di kota Blega itu kerap menjadi langganan banjir setiap datangnya musim hujan.
“Untuk SDN Blega 1 saya minta buku- buku pelajaran, alat peraga, elekteonik dan dokumen penting dipindah ke tempat yang lebih tinggi,” pintanya.