SAMPANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang merilis data, penderita penyakit leptospirosis terus bertambah. Saat ini sudah terdapat 43 orang penderita leptospirosis dan satu orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi mengatakan, meskipun jumlah penderita leptospirosis terus bertambah, namun belum bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab dibanding tahun lalu yang mencapai 100 penderita, jumlah tersebut mengalami penurunan.
Menurut Firman, mewabahnya penyakit leptospirosis disebabkan bencana banjir. Kondisi itu merupakan salah satu bentuk penyebaran virus urine tikus. “Selama masih ada banjir pasti akan ada warga Sampang yang terjangkit Leptospirosis,” terangnya.