PAMEKASAN – Hingga saat ini, Bantuan Siswa Miskin (BSM) pada tahun 2013 di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan belum cair. Bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 lalu. Saat ini dana itu masih berada di Bank Jatim, sebagian belum ditransfer oleh pemerintah.
Data di Disdik menyebutkan jumlah penerima mencapai 17.409. Rinciannya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 8.689, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 5.087, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 3.629.
Besar nominal yang diterima oleh siswa SMP beragam, dari Rp 300 ribu hingga Rp 575 ribu untuk siswa yang telah menerima BSM dari APBN 2013. Untuk SMA dan SMK masing-masing mendapatkan Rp 700 ribu.
Bila dihitung jumlah siswa calon penerima dan nilai uang yang akan diterima, akumulasi bantuan untuk SMA dan SMK mencapai Rp 6,1 miliar. Sedangkan untuk SMP tidak dapat diketahui pasti karena rasio jumlah penerima pada dua kategori itu tidak diketahui.
Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Yusuf Suhartono melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah, M. Tarsun mengatakan penerima BSM bersumber dari APBN-P itu adalah siswa pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan siswa yang diajukan melalui Format Usulan Sekolah (FUS). Hanya saja, jumlah penerima melalui FUS lebih banyak dibanding KPS.
”Saat ini BSM 2013 belum cair, informasinya sudah ada di bank. Sekitar 70 persen itu siswa yang diajukan melalaui FUS dan 30 persennya adalah siswa yang memegang KPS,” katanya.
Menurut Tarsun, sebenarnya pemerintah pusat lebih memprioritaskan siswa pemegang KPS. Namun, karena masih banyak orang tua siswa yang tidak memegang KPS dengan berbagai alasan, kebijakan yang diambil adalah memenuhi kuota dengan siswa miskin yang tidak memegang KPS.
Menurut Tarsun, pencairannya sesuai jadwal yang didapat dari Bank Jatim, diperkirakan menjelang akhir bulan ini. Untuk tingkat SMA dan SMK, pencairan akan dilakukan mulai tanggal 28 Januari. Sedangkan untuk pencairan bantuan bagi siswa kurang mampu pada tingkat SMP akan dilakukan tanggal 4 Februari mendatang.
Terkait teknis percairan, Tarsun mengatakan pihaknya belum mengetahuinya. Sebab teknis pencairan akan ditentukan oleh pihak bank.
Sebagian besar dana bantuan itu telah ada di Bank Jatim. Hanya BSM yang untuk SMA belum tuntas ditransfer oleh pemerintah pusat. Hingga saat ini untuk bantuan BSM tingkat SMA, Dinas Pendidikan setempat baru mendapat tembusan pengiriman untuk 301 siswa saja. Dirinya berharap bantuan tersebut dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan pendidikan.
”Kami harap para orang tua penerima dapat mengarahkan penggunaan bantuan untuk kepentingan pendidikan anaknya, bukan untuk kepentingan lain yang tidak berkaitan dengan pendidikan mereka,” ungkapnya.