BANGKALAN – Upaya MAN Bangkalan menciptakan sekolah singkat berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Surabaya terancam pupus, sebab belakangan muncul wacana penutupan kelas akselerasi.
“Itu hanya wacana. Tapi kami juga resah karena mereka (siswa kelas akselerasi) cerdas. Kami akan ajukan keberatan,” kata Kepala MAN Bangkalan, Fathorakhman.
Kelas akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri MAN Bangkalan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan hanya dua tahun, lebih cepat satu tahun dibanding waktu sekolah normal. Metode pembelajaran pun dipangkas lebih singkat dari biasanya. Namun bagi siswa yang berminat tidak mudah untuk masuk di kelas akselerasi tersebut. Sebab seleksi yang dilakukan begitu ketat.
“Jika di kelas reguler memerlukan waktu belajar 6 jam, di kelas akselerasi itu hanya membutuhkan waktu 4 jam. Mereka itu siswa khusus mulai kelas satu, jadi tidak mudah untuk masuk di dalamnya,”ungkap Kepala MAN Bangkalan Fathorakhman.
Menurutnya, dari 360 siswa baru yang mendaftar, hanya terjaring 23 siswa dengan seleksi ketat yang dilakukan Universitas Malang (UM) melalui tes Intelligence Quotient (IQ). Dari 23 siswa baru yang direkomendasikan UM, hanya mengambil 20 siswa untuk kelas akselerasi. Hasik tes mereka rata-rata nilainya delapan.
“Memang harus memiliki kemampuan yang mumpuni agar bisa terpilih masuk di kelas akselerasi. Disini dituntut belajar ekstra agar bisa bersaing dengan yang lain,” paparnya.