BANGKALAN – Pelaksanaan ujian nasional dipastikan tak akan terpengaruh oleh pemilihan umum legislatif (Pileg). Sebaliknya, pilek juga tidak akan mempengaruhi UN. Sebab jadwal UN satu minggu setelah pencoblosan. Ujian nasional akan dilakukan tanggal 14 April setelah pileg pada tanggal 9 April.
Pemilih pemula menjadi target dalam pileg kali ini lantaran jumlah hak suaranya lebih dari 50 persen. Mereka didominasi pelajar dari kelas tiga. Mereka diharapkan bisa memberikan hak suara pada pileg mendatang, dengan memilih perwakilan yang bisa menyalurkan aspirasi mereka.
Meski tergolong baru, pemilih pemula diharapkan jeli dalam memilih calon legislatif. Sebab suara mereka menentukan perubahan bangsa, terutama daerah yang menjadi tempat tinggalnya. Meski waktu pelaksanaan ujian yang tak terpaut jauh dengan pileg. Para pelajar yang juga pemilih pemula tersebut harus tetap berkonsentrasi pada ujian nasional. Sehingga penyampaian aspirasi politik bisa berjalan lurus dengan masa depan mereka.
“Saya rasa tidak akan ada dampak dari pelaksanaan pileg, dengan ujian nasional yang akan dilakukan pemilih pemula. Walaupun mereka dihadapkan pada dua momen sekaligus,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, Moh Kamil, kemarin (27/1).
Meskipun begitu, dirinya tidak menampik pelaksana teknis di lapangan saat pemilihan umum terdiri dari guru-guru yang berada di desa. Mereka juga diberdayakan untuk membantu pelaksanaan pemilu agar berjalan baik. “Biasanya dalam pileg ada guru yang juga turut membantu di TPS yang ada. Sebab kemampuan mereka dalam segi intelektual diperlukan,” jelasnya.
Dia menjelaskan guru-guru di desa umumnya akan diberdayakan membantu pelaksanaan. Koordinasinya bisa melalui permintaan kepala desa atau lembaga pemilihan suara. Hal tersebut tak menjadi masalah, karena peranan fungsinya yang bisa dimanfaatkan.