SUMENEP – Hujan deras yang menyebabkan beberapa daerah terendam banjir menyisakan banyak masalah. Sebanyak 468 hektare lahan pertanian terendam air dan tanaman padi mulai banyak yang mati. Petani terancam gagal panen.
Hektaran tanaman padi yang terendam air tersebar di 20 desa di enam kecamatan di Kabupaten Sumenep. Sebagian besar lahan yang terendam di beberapa daerah, hingga Senin (27/1) airnya belum surut. Hal itu semakin mengubur impian petani untuk memanen padi.
Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sumenep merilis, genangan air di areal persawahan terjadi di Kecamatan Kota Sumenep (seluas 78,00 Ha), Dungkek (110 Ha), Arjasa (232,00 Ha), Manding (20,00 Ha), Kalianget (45,00 Ha), dan Batang-batang (3,00 Ha).
”Itu tersebar pada 10 desa di Kecamatan Arjasa, di antaranya adalah Desa Bilis-Bilis, Kolo-kolo, Laok Jangjang, Kali Sangka, Angkatan, Angon-angon, Pabian, Sambakati, Duko dan Sumbernangka. Wilayah tersebut saat ini terserang banjir,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep Bambang Heriyanto, Senin (27/1).
Di Kecamatan Kota Sumenep terdapat empat desa yang sawahnya tergenang air, yakni Desa Paberasan (seluas 27 hektare), Kacongan (39 hektare), Pabian (5 hektare), Marengan Daya (7 hektar).
Sementara di Kecamatan Dungkek tersebar di Desa Candi (seluas 11 hektare), Bungin-bungin (23 hektare), Bunpenang (35 hektare), Lapataman (13 hektar), Dungkek (4 hektare) dan Taman Sare (24 hektare).
Untuk Kecamatan Manding menimpa Desa Lanjuk (seluas 20 hektare), di Kalianget Desa terjadi di Desa Kalimo’ok (45 hektare). Sementara di Kecamatan Batang-Batang di Desa Nyabakan dan Jenangger (3 hektare).
”Hujan deras yang selama ini mengguyur kota Sumenep itu telah menenggelamkan ratusan hektare sawah di enam kecamatan tersebut terendam banjir. Di wilayah yang terendam banjir itu, para petani terancam gagal panin,” terang Bambang.
Terjadinya banjir tersebut disebabkan saluran air di sejumlah lahan pertanian tidak begitu maksimal. “Tidak berfungsi dengan baik. Makanya hal ini perlu diantisipasi agar bisa keluar dari masalah banjir ini,” pungkas Bambang.