SAMPANG – Wahyudi (22), warga Dusun Lodan, Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Senin (3/2) sekitar pukul 09.00 Wib hendak menguras air tambak. Namun, kedua kaki korban malah tersedot pipa pembuangan berukuran 10 diameter hingga tewas di tempat.
Kecelakaan berawal saat korban hendak membuka tutup pipa penyedot di lahan tambak. Kaki kiri korban tergelincir sampai tersedot pipa berukuran 8 diameter, sedangkan kaki kanan korban tersedot pipa berukuran 10 diameter.
Muksin (32), salah satu rekan korban, mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti kejadian kecelakaan tersebut. Sebab, lokasi korban dengan dirinya saat bekerja agak berjauhan. Ia menemukan posisi kedua kaki korban sudah tersedot pipa pembuangan air tambak.
“Saya gak tahu waktu kejadian, karena saya dengan korban agak jauh, Mas. Cuma, saya pas liat terakhir posisi korban kaki keduanya tersedot pipa ukuran 8 diameter dan 10 diameter. Rencananya, korban mau panen tambak untuk panen ikan bandeng dan udang,” ucapnya di rumah duka.
Evakuasi korban tersendat karena akses medan menuju lokasi meninggalnya korban penuh dengan lumpur sehingga kendaraan sulit melewatinya. Untuk mengevakuasi korban, pihak kepolisian bersama anggota Koramil 06 Kecamatan Jrengik turut membantu.
Anggota Intel Kodim 0828 Sampang, Heru Setiawan, dirinya kesulitan untuk mengevakuasi korban, karena di tempat kejadian ketinggian air tambak sekitar 1,5 meter. “Evakuasi korban itu memang sangat susah karena medan jalannya banyak penuh lumpur,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Kepala Desa Asem Nonggal, Tinggal, menjelaskan, kejadian itu merupakan murni kecelakaan atau human error. Terbukti, saat dirinya melihat jasad korban ketika sudah berada di rumah duka tidak ada tanda-tanda bekas luka yang mengarah kepada kasus penganiayaan.
“Murni kecelakaan ini. Tidak ada bekas luka ditubuh korban. Karena memang korban saat membuka penutup pipa tambak itu untuk membuang air kebawa sama air sampai akhirnya kedua kaki tersedot,” katanya.
Disamping itu, beberapa warga setempat silih berganti mulai mendatangi rumah duka bermaksud menyampaikan bela sungkawa setelah korban berhasil dievakuasi. Sehingga, korban pun mulai dilakukan pemandian untuk dilakukan proses disemayamkan di sekitar rumah duka. Bahkan, para keluarga terdekat korban yang diketahui rajin tersebut sangat histeris menyelimuti suasana kejadian itu.