SAMPANG, koranmadura.com – Menjelang musim penghujan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, klaim ketersediaan pupuk bersubsidi masih dalam taraf aman meski terjadi realokasi.
Kepala Disperta KP Kabupaten Sampang, Suyono menjelaskan, ketersediaan pupuk bersubsidi untuk para petani yang akan bercocok tanam di musim penghujan saat ini masih dalam kondisi aman dikarenakan alokasi pupuk di Sampang diakuinya terbanyak se-Madura.
“Dari sisi jumlah, kami tidak khawatir, karena memang alokasi pupuk di Sampang terbesar se-Madura. Apalagi hanya tinggal dua bulan (November-Desember 2021). Sebab musim bertani yang banyak yaitu sejak Oktober hingga Desember 2021,” klaimnya, 4 November 2021.
Suyono menegaskan, meski terjadi realokasi pupuk bersubsidi dari Provinsi Jatim, pihaknya menyatakan pengurangan jatah pupuk bersubsidi tidak terlalu banyak. Berdasarkan data yang dimilikinya, lokasi pupuk bersubsidi di wilayahnya setelah terjadi realokasi yaitu Urea 35 ribu ton (tetap), ZA semula 10.800 ton menjadi 8.352 ton, SP-36 semula 14.104 ton menjadi 6.681 ton, NPK semula 21.219 ton menjadi 11.600 ton, dan pupuk Organik semula 11.468 ton menjadi 5.847 ton.
“Sedangkan pemakaiannya yaitu untuk luasan sawah seluas 20 ribu hektar dan tegal seluas 78 ribu hektar,” jelasnya.
Ditanya perkiraan musim penghujan yang hingga Januari 2022 mendatang, Suyono menyatakan, akan terdapat alokasi pupuk bersubsidi baru.
“Januari hingga Desember 2022, akan ada alokasi baru pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sampang,” pungkasnya. Muhlis/ROS/VEM