BANGKALAN – Kecelakaan yang dialami Gersom Arie Sepvianto (21) asal Kota Sidoarjo pada hari Minggu, (30/3) sekitar pukul 19.30 wib di Jalan Desa Gili Timur Kecamatan Kamal ditemukan banyak kejanggalan. Apalagi, kecelakaan yang menimpa mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM), yang juga kader Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Bangkalan ini, mengalami luka bekas benda tumpul yang menyebabkan keretakan di kepala tanpa adanya goresan bekas aspal. Kuat dugaan telah terjadi penganiayaan terhadapnya.
Ketua DPC GMNI Bangkalan, Divo Kurniawan Jayadi menyatakan kasus ini banyak terjadi keanehan. Hal itu dapat dilihat dari fakta kerusakan motor Supra X 125 yang dikendarainya. Kerusakan itu, terjadi di bagian depan dan hancur. Namun, tidak ada bekas gesekan sedikit pun dengan aspal. Kemudian, hancurnya motor terkesan sengaja dilakukan pengrusakan untuk menghilangkan jejak penganiayaan. Selain itu, lu ka yang diderita Gery sapaan akrabnya, terpusat di kepala saja, yakni berupa lebam bekas pukulan bahkan menimbulkan keretakan batok kepala. Sedangkan, disekujur tubuhnya tidak ditemukan luka-luka tanda terjadinya kecelakaan.
“Ini sangat janggal, jika memang kecelakaan murni kerusakan parah itu tidak hanya dialami oleh motornya Gery. Namun, motor milik orang yang ditabrak semestinya parah juga. Tapi kenyataannya kan tidak,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini Gery dalam perawatan operasi batok kepala di RS. Dr. Soetomo Surabaya karena terjadi keretakan yang menyebabkan sering mengaluarkan darah dari mulut, telinga dan hidung. Dugaan terjadinya penganiayaan semakin kuat berdasarkan pengakuan Gery terhadap orang tuanya sebelum mengalami koma. Gery mengaku telah dianiaya oleh orang yang tidak dikenal. Oleh sebab, itu kasus ini harus diusut tuntas.
“Gery mengaku dipukuli. Dugaan penganiayaan tersebut, dimungkinkan berkaitan dengan pengusutan indikasi adanya kasus korupsi pembangunan gedung di UTM yang dilakukan oleh Gery. Apalagi, Gery sebagai kordinator aksi pada waktu itu. Kami akan meminta dilakukan olah TKP lanjutan,” paparnya.
Berdasarakan keterangan Kanit Laka Lantas Polres Bangkalan, Ipda Puji Purnomo, mengatakan Gersom Arie Sepvianto mengendarai Supra X 125 dengan nopol W 3696 XA mengalami benturan dengan sebuah motor Suzuki yang dikendarai Subairi dengan nopol M 5792 GJ yang kendarai Subairi (40), warga Desa Gili Timur Kecamatan Kamal. Akan tetapi, pihaknya tidak memungkiri adanya kejanggalan pada kerusakan yang dialami motor Gery. Sebab, kerusakan barang bukti kedua motor tidak berimbang.
“Memang hasil olah TKP anggota yang turun kelapangan tidak ditemukan goresan aspal. Jika memang terjadi tabrakan kerusakan itu tidak akan saparah itu, karena motor yang ditabrak kerusakannya ringan. Bisa saja membentur benda lain,” terangnya.
Ditanya dugaan adanya penganiayaan, Puji tidak bisa memastikan hal itu. Sebab, saat mendatangi TKP kedua motor sudah diamankan oleh Polsek Kamal. Akan tetapi, pihaknya menyatakan kesiapannya jika harus dilakukan olah TKP ulang untuk memastikan kebenaran yang terjadi. Untuk sementara informasi yang pihaknya dapatkan belum sepenuhnya. Perlu ada pendalaman dalam menangani kasus tersebut. “Kami siap kapan saja jika diminta untuk melakukan olah TKP ulang,” janjinya.