SUMENEP, koranmadura.com – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan pentingnya sinkronisasi data kemiskinan untuk memastikan program-program bantuan yang digagas oleh pemerintah dapat tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan Bupati Fauzt dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Aula Bappeda, Kamis, 1 Agustus 2024.
Menurut Bupati Fauzi, sinkronisasi data menjadi langkah awal yang sangat penting agar kebijakan yang dirumuskan nantinya benar-benar efektif dalam mengurangi kemiskinan.
“Ini harus dilakukan, supaya program yang dirumuskan nantinya dapat tepat sasaran,” ungkapnya orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengundang sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk ikut serta dalam merumuskan kebijakan anggaran bagi program tahun 2025 mendatang.
Langkah ini, menurut Fauzi, merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Sumenep dalam mengentaskan angka kemiskinan di wilayahnya.
Bupati Fauzi mengakui bahwa angka kemiskinan di Sumenep telah mengalami penurunan yang cukup signifikan, bahkan menjadi yang terbaik di Jawa Timur. Namun dia masih menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga sepuluh persen.
“Meskipun itu kata orang tidak rasional, tapi mari kita upayakan. Saya sampaikan kepada semuanya, ayo, rumuskan kebijakan anggaran yang baik,” tambah politisi PDI Perjuangan tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep pada tahun 2023 tercatat sebesar 18,70 persen, turun dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 18,76 persen. FATHOL ALIF
