SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah bangunan rusak akibat gempa bumi magnitudo 6 yang mengguncang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Selasa, 30 September 2025, masih terus diperbaharui.
Hingga Kamis, 2 Oktober 2025, pukul 22.00 WIB, tercatat sebanyak 406 bangunan dilaporkan rusak, berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Data sementara tersebut dihimpun dari Tim Reaksi Cepat (TRC) dan hasil koordinasi dengan camat setempat. “Itu masih data sementara,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, Jumat, 3 Oktober 2025.
Dari 406 bangunan yang dilaporkan rusak, sebanyak 130 rumah rusak ringan, 133 rumah rusak sedang, 101 rumah rusak berat, dan 10 rumah rusak sangat berat. Sementara itu, satu rumah masih dalam proses pendataan.
Untuk tempat ibadah, tercatat 10 unit rusak ringan, 9 unit rusak sedang, dan 3 unit rusak berat. Sementara untuk sarana pendidikan, 4 unit rusak ringan, 2 unit rusak sedang, dan 1 unit rusak berat.
Selain itu, juga terdapat 2 unit fasilitas umum yang dilaporkan rusak ringan akibat gempa yang berpusat di laut, sekitar 50 kilometer tenggara Sumenep, dengan kedalaman 11 kilometer itu.
Sebelumnya, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meminta seluruh pihak bergerak cepat mendata serta membantu pemulihan korban gempa.
“Percepatan terkait bantuan kepada para warga terdampak dan rehabilitasi rumah akibat gempa bumi akan dilakukan secepatnya,” tegasnya. FATHOL ALIF