SUMENEP – Tiga anak baru gede (ABG) asal Dusun Tanjung Pagar, Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan/Kepulaun Sapeken, masih mengalami trauma usai diperkosa oleh sembilan pemuda putus sekolah. Mereka yang menjadi korban adalah KN (14), SR (15), dan SA (15).
Data yang dihimpun dari Polsek Sapeken, sembilan orang yang diduga menjadi pelaku yaitu AM (17), MR (17), NW (17), FR (17), AH (17), KS(17), YT (17), AK (17), dan DK(17). Mereka warga Dusun Ujung, Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan/Kepulauan Sapeken.
Kapolsek Sapeken AKP Ali Ridho melalui Kanit Reskrim Abu Mahdura mengatakan, tiga anak baru gede itu sempat dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri. “Korbannya sempat dilarikan ke puskesmas lantaran belum siuman hingga siang harinya, sekalian dimintakan visum sebagai bukti laporan,” katanya.
Polisi telah meminta keterangan beberapa saksi. “Sementara pada korban kami akan melakukan pemeriksaan setelah kondisinya pulih betul. Dan tersangkanya kami sudah menangkap satu orang pelaku yang diduga sebagai otak dari perkosaan itu,” terangnya.
Tokoh masyarakat Sapeken, Joni Tunaidi (35) meminta petugas kepolisian segara menangkap semua pelaku perkosaan yang telah menodai kesucian seorang gadis. Bila petugas tidak berhasil meringkus semua pelakunya, dikhawatirkan terulang kembali.
“Atas nama masyarakat Sapeken, kami meminta petugas kepolisian segera menangkap semua pelaku pemerkosaan yang dilakukan secara beramai-ramai, terus terang peristiwa ini telah mencoreng warga kepulauan secara keseluruhan, dan kami tidak ingin peristiwa ini kembali terulang pada gadis-gadis lain di pulau ini,” pintanya.
Seteguk Minuman
Kejadian tersebut bermula saat tiga ABG memenuhi ajakan teman laki-lakinya bermain ke rumah MR (17), di Dusun Ujung Desa Pagerungan Kecil. Pelaku membonceng tiga gadis tersebut ke Dusun Ujung.
Di rumah MR, tiga ABG langsung disambut delapan pemuda yang sudah saling mengenal. Korban langsung disuguhi dan meminum soft drink yang isinya diduga sudah dicampur obat bius.
Tanpa merasa khawatir, ketiga ABG itu langsung meneguknya. Selang beberapa saat, mereka mengeluhkan kepalanya pusing dan mengaku ngantuk berat. Lalu tidak sadarkan diri.
Pada saat ketiganya sudah tidak sadarkan diri, sembilan pemuda putus sekolah itu melancarkan aksinya. Mereka menyetubuhi tiga korban secara bergiliran. Hingga keesokan harinya, tiga pemudi tersebut belum sadarkan diri di rumah MR.
“Disitulah kasus tersebut mulai terungkap, orangtua korban mulai curiga karena anaknya tidak pulang. Akhirnya mereka melaporkan pada petugas yang langsung ditindaklanjuti ke lokasi,” bebernya.
Sesampainya di lokasi kejadian, petugas kepolisian menemukan tiga korban yang masih tertidur pulas, serta sisa minuman soft drink. Sementara pelakunya sudah tidak ada di tempat. Tiga korban langsung dievakuasi ke puskesmas untuk mendapat perawatan medis serta visum.