JAKARTA -Sejumlah lembaga survei masih menempatkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-capres) terpopuler dengan tingkat elektabilitas paling tinggi dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa. Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Populi pada pertengahan Mei lalu menunjukkan bahwa Jokowi-JK masih unggul jauh atas Prabowo-Hatta, meskipun perbedannya hanya 11-12 persen.
LSI melakukan survei di tujuh wilayah strategis yang melibatkan 2.400 sampel dengan tingkat toleransi kesalahan mencapai 2 persen pada pertengahan Mei lalu. Total responden 2400 dengan margin of error sekitar 2%. Wawancara dilakukan tatap muka di 33 propinsi dengan metode multistage random sampling. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif melalui Focus Group Discussion, In Dept-Interview dan Media Analisis.
Jika Pilpres dilaksanakan pada hari dilaksanakan survei maka pasangan Jokowi-JK unggul sementara di 5 wilayah teritori (propinsi), dan pasangan Prabowo-Hatta unggul di 2 wilayah teritori. Keunggulan pasangan Jokowi-JK adalah di propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta menguasai Banten dan DKI Jakarta. “Mereka yang memenangi suara pemilih di tujuh provinsi tersebut akan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih,” kata Peneliti LSI Rully Akbar di Jakarta, Rabu (4/6).
Di Jawa Barat, pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 39.06 %, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 29.96 %. Di Jawa Tengah yang merupakan “kandang” PDIP, Jokowi-JK memperoleh dukungan 38.57 %, sementara pasangan Prabowo-Hatta didukung sebesar 15.54 % pemilih. Di wilayah Jawa Timur, elektabilitas pasangan Jokowi-JK 31.71 %, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 21.49 %. Di Sumatera Utara, elektabilitas Jokowi-JK mencapai 48.16 %, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta mencapai 16.38 %. Di Sulawesi Selatan, pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan sebesar 43.75 %, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 19.25 %.
Di DKI Jakarta, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 35.0 %, sementara pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan sebesar 30.66 %. Di Propinsi Banten, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 33.53 %, sementara pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan sebesar 26.25 %.
LSI mengklasifikasi 33 provinsi di Indonesia ke dalam 3 teritori besar. Ketiga teritori besar tersebut adalah antara lain teritori Barat (semua provinsi di Pulau Sumatera), teritori Tengah (semua provinsi di Pulau Jawa, Bali, NTB,NTT), dan teritori Timur (semua provinsi di Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat).
Secara umum, pasangan Jokowi-JK masih unggul dari pasangan Prabowo-Hatta di ketiga wilayah teritori tersebut. Di teritori Barat, Jokowi-JK memperoleh dukungan sebesar 32.97 %, sementara pasangan Prabowo-Hatta didukung oleh 24.61 % pemilih.
Di teritori Tengah, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 34.23 %, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 25.92 %. Di teritori Timur, elektabilitas pasangan Jokowi-JK mencapai 42.35 %, sementara pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan sebesar 15.33 %.
Unggul
Hasil survei Populi Center juga menunjukkan hasil serupa. Menurut lembaga ini elektabilitas Jokowi-JK masih unggul dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Elektabilitas pasangan Jokowi-JK mencapai 47,5 persen, sementara Prabowo-Hatta mendapatkan 36,9 persen.
Responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,4 persen, sementara responden yang memutuskan untuk tidak memilih alias golput sebesar 1,2 persen. “Kedua pasangan ini masih memiliki peluang menang yang sama karena perbedaannya tidak terlalu jauh,” kata Chairman Populi Center Nico Harjanto saat merilis hasil surveinya secara terpisah di Jakarta, Rabu (4/6).
Menurut Nico, hasil pilpres tergantung dari bagaimana kedua pasangan menggunakan masa waktu kampanye secara maksimal. Suara pemilih mengambang yang hampir mencapai 15 persen bisa menjadi rebutan kedua pihak. “Kedua kubu harus melakukan kampanye yang efektif dalam batas waktu yang singkat ini. Mereka juga harus memanfaatkan debat antarcapres-cawapres dengan sebaik-baiknya. Lakukan kampanye yang menarik perhatian rakyat,” ucapnya.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka di 33 Provinsi mulai dari 24 sampai 29 Mei 2014. Survei menggunakan 1500 responden yang dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error kurang lebih 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.