PROBOLINGGO – Anomali cuaca ekstrem yang tidak menentu dapat membawa pengaruh buruk bagi lingkungan terutama untuk kesehatan, umumnya penyakit yang timbul karena faktor cuaca bisa menular bagi setiap orang dan apabila dibiarkan dapat berisiko buruk.cuaca ekstrem yang tidak menentu dapat membawa pengaruh buruk bagi lingkungan terutama untuk kesehatan, umumnya penyakit yang timbul karena faktor cuaca bisa menular bagi setiap orang dan apabila dibiarkan dapat berisiko buruk.cuaca yang tidak menentu dapat membawa pengaruh buruk bagi lingkungan terutama untuk kesehatan, umumnya penyakit yang timbul karena faktor cuaca bisa menular bagi setiap orang dan apabila dibiarkan dapat berisiko buruk.
“Pasca Lebaran, penderita ISPA (Infeksi Ikut Saluran Pernafasan Atas) menempati ranking tertinggi,” ujar Kepala Bidang P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr.Dyah Kuncarawati, kepada wartawan, Kamis (7/8).
Dyah Kuncarawati mengaku, pada tahun 2013 saja, penderita ISPA mencapai 74.859 orang, sedangkan sejak Januari hingga juli 2014 penderita ISPA capai 4.819 orang. Sedangkan pasca lebaran kenaikan penderita ISPA semakin meningkat karena kondisi perubahan cuaca yang semakin panas, serta aktifitas warga ke sejumlah daerah untuk berlibur maupun bersilaturrahim.
”Faktor kelelahan menjadi penyebab yang cukup tinggi terserangnya ISPA, di harapkan untuk lapisan masyarakat di Kabupaten Probolinggo jaga kondisi beraktifitas sebagai antisipasi terserangnya penyakit tersebut,”jelasnya
Selain ISPA, peningkatan darah tinggi primer menempati urutan kedua, Dyah mengaku pada 2013 jumlah penderita penyakit tersebut mencapai 44.946 orang, sedangkan pada 2014 terhitung hingga bulan Juli penderita darah tinggi mencapai 2.860. Para penderita penyakit tersebut lanjut Dyah, kebanyakan karena tidak mampu mengontrol makanan.
“Kami berharap, pasca lebaran para warga berhati-hati dengan pola makan, sedangkan penderita penyakit ketiga tertinggi adalah diare. Pada tahun 2013 penderita diare mencapai 41.854 orang. Sedangkan tahun 2014, terhitung hingga Juli penderita diare mencapai 2.562. Faktor makanan juga menjadi kendala terbesar atas banyaknya penderita diare,” terang Dyah Kuncarawati
Dikatakan penyebab penyakit ISPA, lanjut Dyah Kuncarawati, dari virus dan udara akibat daya tahan tubuh manusia yang berkurang apalagi jika kondisi cuaca yang tidak menentu dapat menimbulkan penyakit ISPA. Serta penularan penyakit tersebut sangat cepat.
“Penyebabnya karena udara dan virus yang menyebar serta daya tahan tubuh manusia yang kurang akan memudahkan terkena ISPA, apalagi penyakit tersebut proses penularannya cepat,” tuturnya.
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah.“Jika daya tahan tubuh manusia kebal maka mereka tidak akan terinfeksi virus yang menyebabkan ISPA. Sebagian besar penderitan ISPA dar anak-anak dan balita karena daya tahan tubuh mereka yang terbilang lemah akan cepat terjangkit penyakit itu,” imbuh Dyah Kuncarawti.
Hingga saat ini angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan parah lanjut dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi.
Untuk mencegah penyakit ISPA setiap orang tua harus berperan aktif, minum multivitamin, jaga kondisi tubuh dan banyak konsumsi makanan bergizi tiap hari agar daya tahan tubuh tetap terjaga apalagi di kalangan anak-anak selain itu kebersihan lingkungan jadi pendukung.
“Jaga kondisi tubuh, minum multivitamin dan kebersihan lingkungan pun tetap dipelihara dalam kehidupan sehari-hari agar daya tahan tubuh akan tebal. Saya rasa tidak mudah terserang penyakit walaupun cuaca tidak menetap,”pungkasnya.