BANGKALAN – Jalan berdebu akibat kegiatan proyek gorong-gorong di Jalan Halim Perdana Kusuma membuat mata perih. Belum lagi sengatan panas matahari menjelang siang, memaksa para penumpang menunggu mobil angkutan di bawah pepohonan. Di jalur alternatif atau yang akrab disebut ring road itu, terlihat pria paruh baya berseragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memakai topi mengayuh sepeda pancal dengan kecepatan pelan. Pemandangan tersebut cukup langka bagi pria berseragam PNS.
Ketika mencoba mendekati, ternyata pria itu adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangkalan, Tomy Feriyanto. Pejabat eselon II itu hendak menuju Kantor Dinas Pertambangan dan Energi (Dispertamben) setempat. Pada setir sepeda sisi kiri, tergantung paper bag warna putih berukuran sedang yang di dalamnya berisikan buku kerja mantan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syamrabu Bangkalan. Sepeda angin jenis Mountain Bicycle (MTB) berwarna silver itu masih kinyis-kinyis.
“Baru kemarin belinya. Nyicil pakai uang pribadi di koperasi. Ke depan saya pasti beli tas ransel. Sementara pakai (paper bag) ini saja,” kata Tomy Feriyanto usai menyandarkan sepeda angin miliknya ke tiang bendera di halaman kantor Dispertamben.
Sesekali mengusap keringat di wajahnya. Tomy, begitulah ia akrab disapa, mengaku sudah dua hari ini berangkat dinas dari rumahnya, Kampung Bargan, Desa/Kecamatan Socah dengan sepeda ontel itu. Ia menempuh jarak 6 kilometer menuju kantornya. “Bekerja sambil berolahraga menyenangkan, pastinya menyehatkan dong,” katanya sambil tersenyum.
Sebelum menuju ke kantor Dispertamben, Tomy menyempatkan diri ke kantor Dinas Kelautan dan Perikanan, kemudian Dinas Pertanian dan Peternakan. Selanjutnya, ke Dinas Sosial, dan terakhir ke (Dispertamben) sini.
“Untuk urusan kedinasan lintas SKPD, saya lebih nyaman menggunakan sepeda. Tapi kalau urusan dinas keluar kota, ya tetap pakai mobil dinas,” jelasnya.
Urusan dinas dalam kota dengan menggunakan sepeda angin, menurutnya menghemat anggaran operasional mobil dinas. Setiap hari, mobil dinas pejabat eselon II Toyota Innova mendapat jatah 6 liter premium. “Mobil dinas saya parkir di kantor,” ujarnya.
Bersepeda pancal bagi Tomy bukan menjadi hal baru mengingat dirinya memang hobi bersepeda dengan para pejabat lainnya yang tergabung dalam komunitas sepeda jelajah wisata Jatim (sejawat). Di mana setiap tiga bulan sekali, selalu menggelar kegiatan bersepeda di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
“Saya juga aktif bersepeda setiap sabtu malam menyusuri alam pedesaan bersama teman-teman,” tandasnya.
Bersepeda pancal saat berdinas bagi para pejabat di Bangkalan nampaknya mulai dilakukan. Itu setelah Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibnu Fuad (Momon) berangkat kerja menggunakan sepeda pancal dari Pendapa Agung menuju Kantor Pemkab Bangkalan dalam satu minggu terakhir. Bahkan Bupati Momon berencana mengganggarkan pengadaan sepeda pancal di tahun anggaran 2015.
Barisan sepeda pancal juga terparkir rapi di sebelah utara Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Bahkan di salah satu sudut ruangan kantor itu, juga terlihat dua sepeda angin.
Kepala BKAD Bangkalan Ahmat Hafid mengatakan rencana pengadaan sepeda pancal di tahun 2015 mendatang akan menjadi pertimbangan. Jika nantinya hasilnya tidak cocok, tidak akan diserap. “Itu usulan bagus. Untuk sementara ini (bersepeda pancal) kan masih bersifat parsial, belum massal,” ucapnya.