SAMPANG – Keberadaan Taman Wiyata Bahari yang terletak di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Delpenang Kecamatan Kota Sampang memprihatinkan. Taman yang sudah menghabiskan dana APBN TA 2012 sebesar Rp 1,5 miliar itu pagar kolamnya masih menggunakan bambu.
Pantauan Koran Madura, kemarin, penggunaan bambu pada ruas sisi kolam menandakan kondisi taman ini sudah tidak terurus dan terkesan hanya menjadi penampungan air hujan semata. Selain itu, bangunan kolam roboh serta lampu penerangan yang sangat minim dimanfaatkan sebagi tempat mesum pada malam hari.
Cahyo (36), salah satu warga Jl Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang Sampang, menganggap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang kurang peka terhadap antusiasme masyarakat mengunjungi Taman Wiyata Bahari.
Menurutnya, taman itu sebenarnya ramai pengunjung. Karena kurang diperhatikan, saat ini hanya menjadi tempat yang sering disalahgunakan, banyak pengunjung merasa tidak nyaman ketika berada dilokasi. Selain itu, taman bermain untuk anak-anak kurang memadai.
“Penataan Taman Wiyata Bahari saat ini tidak maksimal, sebab tidak ada perawatan untuk fasilitas yang mendukung keindahan taman yang membuat kondisinya menjadi amburadul. Untuk taman senilai Rp 1,5 miliar, sungguh kreatif pengelola taman dengan menggunakan variasi bambu di pagar kolam,” ungkapnya dengan nada kesal, Minggu (21/9).
Sementara Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang Ahmad Huzaini mengatakan, melihat bangunan kolam yang roboh serta minimnya penerangan lampu di malam hari, pihaknya masih akan melakukan perbaikan pada Desember mendatang, karena proyek untuk perbaikan taman tersebut sudah diusulkan dan sudah dimasukkan ke proyek BAK.
“Kalau lampu semuanya sudah terpasang, sedangkan untuk bangunan kolam yang roboh itu kami sudah rencanakan, pokoknya Desember itu sudah selesai. Dan untuk anggaran perawatan taman setiap bulannya saya kurang begitu tahu sebab semua datanya berada di kantor, ” singkatnya. MOHAMMAD MUHLIS