SAMPANG- Sejak beberapa bulan terakhir, Kabupaten Sampang terus digeluti oleh bencana kekeringan dan krisis air bersih. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, sekitar 58 desa di 12 kecamatan tengah mengalami kekeringan dengan tingkat yang berbeda-beda. BPBD Sampang mengklaim telah maksimal dalam menangani persoalan kekeringan dan krisis air bersih.
Kepala Dinas BPBD Kabupaten Sampang Wisnu Hartono mengatakan, pihaknya saat ini telah menganggarkan Rp 250 juta itu, pihaknya hanya membagikan 14 tangki untuk satu desa yang setiap minggunya hanya dua kali di distribusikan. Diakuinya jika saat ini tercatat 58 desa yang masuk ke zona kekeringan.
“Anggran dana Rp 250 juta itu dibagi rata ke 58 desa yang sudah tercatat dalam zona kekeringan. Namun dana itu masih kurang, sehingga BPBD akan melakukan pengusulan dana tambahan untuk mengatasi bencana kekeringan saat ini,” tuturnya kepada awak media, Selasa (30/9).
Selain itu, Wisnu menuturkan, minimnya droping air bersih ke sejumlah daerah yang masuk zona kekeringan yaitu akibat dari minimnya dana penanggulangan kekeringan, sebab selama ini dana untuk kekeringan sebesar Rp 250 juta dari APBD dianggap tidak cukup untuk memaksimalkan bantuan kekeringan bagi masyarakat.
“BPBD sudah mendistribusikan air bersih kesejumlah daearah, tapi memang droping air bersih itu juga tidak cukup, karena daerah yang kita petakan di zona kekeringan sangat banyak,” ujarnya.
Wisnu juga mengaku bahwa yang menjadi persoalan pendistribusian air bersih tersebut adalah persoalan jarak tempuh desa yang berbeda antara satu desa dengan desa yang lainya. Sehingga menurutnya, hal tersebut akan menggunakan biaya transport yang berbeda.
“Kan jarak desa yang termasuk zona kekeringan berbeda jadi otomatis biaya operasional pendistribusiannya pun berbeda yaitu mencapai sebesar Rp 350 ribu seperti ke Kecamatan Banyuates,” terangnya.
Sekadar untuk diketahui, berdasarkan data dari kantor BPBD Sampang, setidaknya ada 12 dari 14 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sampang masuk dalam kriteria zona kekerinagn dan krisis air bersih. Sedangkan 2 Kecamatan yang aman dari zona kekeringan dan krisis air bersih yaitu Kecamatan Omben dan Kecamatan Camplong. MOHAMMAD MUHLIS