SAMPANG – Tembok pagar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sampang di Dusun Bendungan Desa Tanggumong Kec/Kota Sampang, roboh dan menelan korban jiwa, Rabu (1/10) sekitar pukul 17.00 Wib. Empat bocoh menjadi korban reruntuhan tembok pagar yang telah berusia 35 tahun.
Silvia Maulina Urip (11) dan Suci (10) warga setempat meninggal dunia tertimpa runtuhan tembok pagar dengan tinggi dua meter tersebut. Leha (10), teman korban mengalami luka-luka di bagian tubuh dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang. Sedangkan teman lainnya bernama Dina (4) mengalami patah tulang dibagian kaki.
Menurut Kardi (40), warga Desa Tanggumong Kec/Kota Sampang, mengatakan, kejadian berawal ketika keempat korban tersebut berada di dalam lapangan sepak bola yang berada di dalam halaman sekolah. Tiba-tiba tembok pagar roboh dan menimpa korban.
“Ketika itu mereka ini sedang liat bola di pinggir lapangan tepatnya di dalam sekolah, nah tembok pagar roboh dan akhirnya tertimpa tembok yang panjangnya hampir 35 meter ini,” ucapnya di lokasi.
Lanjut Kardi, mendengar robohnya tembok yang berusia puluhan tahun itu, orangtua korban dari dalam rumah yang tak jauh dari tempat kejadian perkara langsung menghampiri puing-puing bangunan.
Namun nahas, orangtua korban bernama Pak Urip (45), tidak bisa menolong anaknya, yakni Silvia Maulina Urip yang masih duduk dibangku kelas IV SD itu, lantaran tertimpa tembok dan mengeluarkan ceceran darah.
“Saat kejadian langsung orangtua korban dan warga lainnya menolong Silvia, tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan, bahkan warga lain langsung membawa teman korban lain ke rumah sakit,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Adi Jakfar, Ketua RT setempat. Ia menjelaskan keempat bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu, memang sedang menikmati senja hari. Mereka bermain-main dengan rekan lainnya membawa bingkisan makanan ringan. “Ini kan ada bungkus makanan yang dibawa korban sebelum musibah terjadi,” jelasnya.
Mendengar insiden itu, pihak kepolisian langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan dan olah TKP. Seiring kemudian, pihak Dinas Pendidikan Sampang juga langsung berada di lokasi setelah menerima informasi dari masyarakat.
“Kami mewakili Kepala Disdik menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban, ini murni musibah, apalagi kejadiannya di luar jam sekolah,” ujar Moh Jupri Kasi Pembiayaan Dinas Pendidikan Sampang.
Jupri belum bisa memberikan komentar terkait pembangunan tembok, lantaran masih belum melakukan kroscek dan terbentur suasana malam hari. “Sudah malam dan belum bisa menanggapi adanya bangunan tembok, dan kami akan memikirkan untuk memberikan santutan kepada kelurga korban,” tutupnya. RYAN HARIYANTO/MK