JAKARTA-Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi Istana Wakil Presiden menemui Jusuf Kalla (JK). Namun kunjungan mantan capres 2014 ini tidak membicarakan soal kabinet, tetapi menyampaikan permintaan maaf kepada JK karena terjadi ketegangan saat Pilpres lalu. “Pertama saya terima kasih ke beliau (JK), saya diterima di hari pertama jadi wakil presiden. Ini kehormatan besar saya, saya junior beliau, beliau saya anggap senior saya, sesepuh saya. Jadi ini kehormatan besar dan secara resmi juga saya minta maaf kemarin (Pilpres),” ujar Prabowo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
Seperti diketahui, pada Pilpres lalu, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa, sedangkan JK berpasangan dengan Jokowi. Selama pilpres, kompetisi kedua pasangan ini sangat keras. Bahkan seusai Pilpres ketegangan kedua pasangan masih terjadi. Hal ini tercermin dari pemilihan pimpinan DPR dan MPR. Tetapi semuanya mencari sejak Jokowi bertemu Prabowo hanya tiga hari sebelum pelantikan pasangan ini sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Saat mengucapkan kata maaf, mata Prabowo tampak berkaca-kaca. Menanggapi pernyataan Prabowo, JK juga menyampaikan permintaan maafnya. “Sama-sama, saya juga minta maaf, ya namanya kampanye,” kata JK sambil menepuk lengan Prabowo.
Prabowo menjelaskan dalam politik biasa jika bicara keras. Namun Prabowo menegaskan tetap bersatu dan bakal mengajak Gerindra membantu menjaga keutuhan bangsa bersama pemerintah. “Beliau sampaikan komitmen beliau untuk mengurus keluarga yang paling miskin, ini membesarkan hati kami. Tentunya demokrasi butuh kritik dan kritisi, intinya suasana sangat baik, dan saya terima kasih ke beliau, kami doakan Presiden dan Wapres yang baru diberi kekuatan untuk memikul tanggung jawab yang sangat berat,” jelasnya.
Prabowo mengaku ingin bersama-sama pemerintah mensejahterakan rakyat. Meski menjadi lawan di pilpres, bukan berarti selamanya menjadikan Jokowi dan JK musuh. “Kita satu kapal, kalau nahkodanya oleng kita jadi oleng semua,” tegasnya.
Disinggung apakah ada lobi-lobi soal kursi? “Masa semuanya masuk kabinet, yang mengawasi siapa. Ada yang eksekutif ada yang legislatif,” jawab mantan Pangkostrad itu.
Dia juga menegaskan tak ada lobi-lobi dalam silaturahmi tersebut. “Enggak, ini reuni. Kalau anda melihat sebetulnya tidak banyak berbeda, kalau anda perhatikan, intinya ingin Indonesia sejahtera,” tandasnya.
Usai melakukan pembicaraan tertutup, JK mengantar Prabowo keluar. JK kembali menegaskan bahwa Prabowo sebagai teman akrabnya. “Terima kasih Pak Prabowo, saya mendapat kehormatan dikunjungi. Ini sahabat lama, awal-awal saya dikunjungi beliau 10 tahun lalu,” kata JK sambil tertawa bersama Prabowo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/10).
JK mengatakan, kunjungan Prabowo ke merupakan silaturahmi. “Jadi ini kunjungan silaturahim, tentu kita bicara banyak mengenai ekonomi ke depan, gimana membina pembangunan yang adil, apa pandangan beliau (Prabowo) tentang bangsa ini ke depan,” papar JK.
JK menegaskan, kedua kubu yang pada pilpres lalu saling bersaing, kini sudah cair. “Kita sekarang satu kapal, kalau maju, maju juga kapal itu, kalau mundur mundur juga semuanya, jadi saling mendukung, jadi itu pembicaraan kita,” tuturnya.
Sebelum meninggalkan Istana Wapres, Prabowo dan JK saling berpelukan dan mengacungkan tangan yang saling bergandengan ke atas. JK menunggu di depan Istana Wapres hingga mobil Lexus putih bernomor B 17 GRD yang dikendarai Prabowo keluar gerbang Istana. (GAM/ABD/AJI)