
SUMENEP – Kebijaksa-naan para Wali Songo yang berdakwa melalui seni merupakan satu langkah taktis dan strategis dalam mengembangkan agama Islam di Nusantara.Usaha dakwah model itu ternyata membawa hasil luar biasa. Sehingga Islam di tanah Jawa tersebar dengan luas, bahkan mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.
Keberhasilan tersebut tentunya berkat kegigihan, keuletan, dan kesabaran para wali. Walaupun hidup para ali tidak seluruhnya satu zaman, namun perjuangan atau usahanya tetap dikenang. Hal tersebut jelas merupakan satu gerak langkah yang terus-menerus, teratur, rapi dan disadari membawa dampak filosofis bagi kebermaknaan Islam.
Begitualah yang disampaikan oleh Achmad Fauzi, cawabup dari PDIP dalam sambutannya saat menghadiri acara petik laut di Desa Pinggir Papas, Kalianget. Menurutnya, Sumenep itu kaya budaya, salah satunya adalah petik laut. Kata jurnalis senior itu, walaupun itu adalah sisa tradisi budaya Hindu, tetapi itu menjadi khazanah kebudayaan kita, sebab Wali Songo telah mengubahnya menjadi budaya bernafas islami.
“Islam tak mungkin tersebar luas tanpa akulturasi budaya setempat. Maka dari itu, petik laut perlu terus dijunjung agar tetap bertahan menjadi suatu kekayaan budaya di Sumenep,” ucapnya Minggu (11/4) malam.
Dia sedikit menyayangkan ternyata banyak anak muda sudah tidak cinta budaya. “Bahkan saya bisa memastikan, meraka sudah tak kenal tentang budaya petik laut, mungkin yang mereka tahu, setiap tahun ada petik laut, tetapi tak pernah meresapi tentang substansi kebudayaan itu. Maka dari itu, ia meminta agar pemuda harus mencintai budayanya sendiri, sebab pemuda itu adalah estafet bangsa,” jelas pengusaha muda tersebut.
Pantauan Koran Madura, kehadiran Achmad Fauzi disambut hangat oleh Kades setempat, masyarkaat, dan tokoh pemuda. Bahkan Fauzi mendapat kehormatan memberikan sambutan di depan ratusan masyarakat.
(SYAMSUNI)