
BANGKALAN – Ratusan siswa yang tengah mengikuti ujian nasional (UN) secara online di Pamekasan dirundung khawatir karena pasword (nomor token) untuk membuka soal ujian dari Puspendik mengalami gangguan. Hal itu diakui oleh proktor di SMKN 1 Bangkalan. Untungnya, gangguan token tersebut tak berlangsung lama, sehingga siswa bisa mengerjakan UN sesuai jadwal.
“Kalau sesuai jadwal, seharusnya kita terima token pukul 07.00 WIB dari Puspendik. Namun, rupanya ada keterlambatan sehingga kita terima sampai pukul 07.30 WIB. Disitu, memang sempat khawatir karena keterlambatan itu. Tetapi tidak masalah, karena UN dimulai pukul 08.00 WIB,” terang proktor SMKN 1 Bangkalan, Nurul Hayat, kemarin (13/4).
Dia menambahkan, untuk jaringan komputer dalam pelaksanaan UN dengan sistem Computer Basic Tes (CBT) berjalan lancar. Siswa bisa mengerjakan soal dengan aman, karena tidak ada gangguan server. Sebab sejak pagi sekali yakni pukul 05.00 WIB sudah diujicoba seluruh jumlah komputer yang ada.
“Pelaksanaan UN ini dilakukan tiga sesi dengan jumlah peserta 243 orang. Komputer yang disediakan sebanyak 81 buah,” ujarnya.
Kasi Kurikulum Sekolah Menengah Risman Irianto menambahkan, masing-masing siswa mempunyai pasword dalam pengerjaan sistem CBT. Pasword itu berlaku satu kali setiap mata pelajaran. Itu tadi mengalami keterlambatan, sehingga saat ingin mengerjakan, paswordnya belum diketahui, karena belum menerima dari Puspendik. Namun, keterlambatan tak terjadi begitu lama, sehingga siswa bisa langsung membuka dengan pasword itu.
“Misalnya siswa terlambat menerima token, siswa akan diberikan tambahan waktu. Sejauh ini masih tepat waktu. Idealnya, 10 menit sebelum pelaksanaan nomor token sudah diterima siswa. Ini 3 menit sebelum pelaksanaan ujian, siswa baru menerima. Selain di SMKN 1 Bangkalan, sekolah yang juga menerapkan pelaksanaan UN dengan sistem CBT yaitu SMA Nurul Amanah Tragah dengan jumlah peserta 138 siswa,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan RK Muh Makmun Ibnu Fuad dalam waktu sidak UN menyampaikan, secara umum pelaksanaan UN berjalan lancar. Untuk pelaksanaan UN reguler di SMAN 3 Bangkalan diikuti sebanyak 271 orang dan SMAN 2 sebanyak 287. Sama dengan CBT, mata pelajaran yang diujikan terdiri dari Bahasa Indonesia, Kimia untuk jurusan IPA dan Geografi untuk jurusan IPS. Siswa diberikan waktu mengerjakan soal selama 2 jam pelajaran.
“Satu siswa di SMAN 2 Bangkalan, tadi sempat absen mengikuti UN karena alasan menikah. Semuanya berjalan lancar dengan harapan lulus seratus persen. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan UN kali ini bukan penentu sebuah kelulusan,” jelasnya.
Menurutnya, pertimbangan sekolah sangat menentukan dalam kelulusan siswa. Di mana seluruh aktivitas siswa sejak awal juga mendapatkan penilaian, baik kepribadian dan kerajinan siswa. Porsi UN menyumbang 40 persen dari nilai kelulusan, sehingga siswa yang mengikuti UN juga dinilai berdasarkan hasil belajar di sekolah.
“Sistem online menurut saya lebih bagus untuk mengurangi tingkat kecurangan. Siswa pun tetap semangat mengerjakan soal-soal. Diharapkan tahun mendatang lebih banyak sekolah yang menggunakan sistem online,” paparnya.
(MOH RIDWAN/RAH)