
PROBOLINGGO – Kebutuhan harga bahan pokok pasca kenaikan BBM beberapa pekan terakhir, nampaknya banyak berpengaruh terhadap harga jual barang dipasaran. Salah satunya harga gula pasir mengalami peningkatan.
Untuk harga gula perkilonya mencapai Rp 10 ribu, dinilai lebih mahal dibandingkan dengan harga beras. Kenaikan harga gula dipasaran, nampaknya banyak pedangan yang memperkirakan terjadinya hal tersebut lantaran harga BBM mengalami kenaikan.
”Kalau sebelumnya harga gula hanya berkisar Rp 9300 perkilogramnya,” terang, Sri, salah satu pedagang pasar Dringu Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan, Senin (13/4).
Menurutnya, dengan kenaikan harga gula sejak beberapa hari terakhir membuat banyak pembeli gula yang mengurangi pembeliannya. Biasanya pelanggan membelinya dengan jumlah besar sekarang hanya membeli setengahnya.
“Jadi terpaksa saya juga mengambil gula dengan jumlah kecil kepada distributor gula yang ada,” tandas Sri.
Salah satu pedagang lainnya, Ilham, mengatakan kenaikan harga gula tersebut disebabkan karena saat ini masih belum memasuki masa panen gula. Sehingga harganya cendrung tinggi. Bahkan, murahnya harga gula disebabkan karena jarangnya petani yang menanam tebu.
“Sehingga persedian gula lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat.,” ucapnya.
Dengan kondisi tersebut, kata dia, harga gula cederung fluktuatif dan tidak stabil. Untuk pekilogramnya gula, saat ini lebih mahal dibandingkan dengan harga beras di pasaram. Harga beras mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya.
“Harga beras super hanya berkisar Rp 8.500 perkilogramnya. Jauh mengalami penurunan yang sebelumnya harga gula dengan jenis yang sama harganya mencapai Rp 11 ribu perkilogramnya. Harga gula mengalami peningkatan dibanding dengan sebelumnya,”papar Ilham.
(MAHFUD HIDAYATULLAH)