
PROBOLINGGO, koranmadura.com – Arus mudik lebaran tahun ini melalui terminal Bayuangga Kota Probolinggo mulai terlihat pada H-4. Sedikitnya ratusan penumpang diangkut bus berbagai tujuan melalui terminal yang dikelola Pemkot Probolinggo ini.
Mereka diangkut dengan puluhan bus. Dari jumlah itu, didominasi pemudik yang pulang kampung ke Surabaya, Jember, Solo dan Jogjakarta. Sedang puncak arus mudik diperkirakan pada H-2.
“Pada hari ketiga mudik atau H-5 hari ini (kemarin), penumpang kita perkirakan mencapai lebih ratusan orang,”ujar Kepala UPT Terminal Bayuangga Budi, kepada wartawan, Senin (13/7).
Ia menjelaskan, dari ratusan penumpang yang memadati Terminal Bayuangga, untuk penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mayoritas didominasi penumpang yang mau menuju wilayah barat, yakni jurusan Surabaya – Solo – Jogjakarta. Sedangkan penumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang akan mudik ke wilayah timur, di dominasi oleh penumpang wilayah Timur atau Tapal Kuda, yakni jurusan Jember – Banyuwangi. “Setelah itu, baru penumpang menuju wilayah Selatan, atau jurusan Surabaya – Malang,”tandas Budi.
Meski lonjakan penumpang terus naik, sampai saat ini belum ada keluhan kekurangan armada bus. ketika luberan penumpang membludak, hanya puluhan orang penumpang yang menunggu pihaknya langsung mengambil langkah cepat, yakni mengalihkan trayek satu bus yang kosong untuk mengangkut penumpang bus.“Akhirnya semua penumpang bisa terangkut semua,” katanya.
Salah satu sopir bus jurusan Surabaya, Harianto (45) mengatakan, keramaian pemudik di Terminal Bayuangga terjadi pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 05.00 WIB.”Iya siang-siang begini malah biasanya sepi, ramainya pagi-pagi kalau tidak sore sampai malam jam delapan,”ucapnya.
Dirinya mengaku, arus mudik lebaran pada tahun ini terbilang cukup menurun dibandingkan mudik lebaran pada tahun lalu. Sebab, menurutnya ini terjadi karena para pemudik lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan angkutan umum.
“Ramai tahun kemarin yang mudik, harusnya sekarang udah ramai, tapi masih biasa saja. Kemungkinan kebanyakan pakai kendaraan pribadi,”terang Harianto.
Arus pemudik yang mulai deras, kata Harianto, membuat beberapa kernit dan kondektur gencar menawarkan tumpangan dengan cara jemput bola. Saat turun dari kendaraan pengantar penumpang akan disambut oleh mereka.
Belum lagi suara mesin yang siap untuk diberangkatkan, lengkap dengan teriakan petugas PO memberi tahu bus akan segera berangkat. “Penumpang bus tujuan Jogjakarta harap bersiap, bus akan segera diberangkatkan,” kata petugas informasi melalui pengeras suara yang terdengar di seluruh sudut terminal.
(M. HISBULLAH HUDA)