
PAMEKASAN, koranmadura.com – Sejumlah wartawan harian dari media cetak dan elektronik di Kabupaten Pamekasan, ramai-ramai mendatangi kantor Telkom Indonesia di Jl Raya Trunojoyo, Selasa (18/8). Mereka mengeluhkan layanan akses internet dari Telkom, yang kerap terjadi gangguan beberapa hari terakhir.
Kedatangan para awak media yang terdiri dari wartawan Radar Madura, Kabar Madura, Koran Madura, Kompas.com, Kompas TV, JTV Madura, Mediamadura.com, Ralita FM, ADA FM, dan Madura FM, ditemui langsung oleh Kepala Kantor Telkom Indonesia Cabang Pamekasan, Dony Eko A.
Para pewarta ini memiliki keluhan yang sama, yaitu akses internet layanan Telkom yang beberapa bulan terakhir sering “ngadat”. Sehingga mengganggu pekerjaan mereka sebagai penulis beita, yang hasil karyanya dikirimkan ke perusahaan masing-masing melalui akses internet.
Wartawan JTV Madura, Moh Zuhri mengatakan kedatangannya ke Kantor Telkom itu untuk mempertanyakan layanan pihak Telkom yang akhir-akhir ini sering mengalami gangguan, karena telah mengganggu terhadap kinerja dan tugas sebagai jurnalis.
Kondisi buruknya layanan Telkom itu tidak hanya dirasakan di satu kantor media saja. Melainkan di sejumlah kantor yang menjadi pelanggan Telkom selama ini. Termasuk juga di Balai Wartawan, Jl Pamong Praja, yang menjadi tempat menulisnya wartawan media nasional.
“Misalnya, di kantor saya satu bulan layanan internetnya selalu “ngadat”, padahal sebelumnya bagus. Setelah ditanyakan kepada pihak Telkom harus pindah paket. Apakah ini hanya permainan agar pelanggan ganti layanan atau bagaimana,” kata Zuhri, penuh selidik.
Tidak ada solusi lain dari pihak Telkom kecuali pindah layanan tersebut. Akhirnya, terpaksa pindah layanan untuk memperbaiki kinerja pemberitaan. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk terlambat mengirim berita.
Di hadapan wartawan, Kepala Kantor Telkom Indonesia Cabang Pamekasan, Dony Eko A mengatakan pihaknya telah berkomitmen menurunkan angka gangguan jaringan internet Pamekasan, agar memuaskan para pelanggan yang ada di wilayah kerjanya. Salah satunya memakai alat pemantau antar pelanggan.
“Sebelumnya kami sampaikan terima kasih atas masukannya. Sebenarnya, kami secara rutin melakukan evaluasi, setiap pagi kami pasti membuka layanan, berapa gangguan yang ada di sistem kita yang terrecord,” kata Dony.
(ALI SYAHRONI/RAH)