
SAMPANG, koranmadura.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang Puthut Budi Santoso diluruk puluhan warga dua desa, yaitu warga Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karang Penang dan warga Desa Sokobanah Tengah, Kecamatan Sokobanah, Senin (31/8) sekitar pukul 8.30 Wib.
Kedatangan mereka untuk memperjelas persoalan tahapan pilkades yang sejauh ini dinilai amburadul.
Lamri (40), Bakal Calon Kepala Desa Sokobanah Tengah, menuturkan bahwa sejauh ini persoalan terkait proses berkas-berkas persayaratan tahapan pilkades masih belum ada penyelesaian.
Pihaknya meminta mediasi Sekda Sampang atas kinerja Camat Sokobanah beserta semua perangkat yang mengurus persiapan Pilkades serentak.
“Persoalan ini adalah pembuatan surat keterangan Keluarga (KK) yang perlu diubah. Oleh sebab itu, kami meminta Sekda untuk memerintahkan Camat Sokobanah untuk segera menyelesaikannya dan memfasilitasi kami sesuai aturan yang ada,” tuturnya.
Sementara Rofik, warga Desa Gunungkesan, Kecamatan Karang Penang, menuturkan jika kedatangannya hanya untuk meminta penjelasan mengenai prosedur tes kesehatan yang dinilainya ada indikasi kecurangan.
Hal itu diakuinya dikarenakan salah satu Cakades di desanya yang berinisial HM tengah menderita penyakit stroke namun kenyataannya, HM bisa lolos dari tes kesehatan serta telah mendapat surat keterangan sehat. Bahkan HM diloloskan tahapan-tahapan Pilkades oleh panitia Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD).
“Itu kan sudah jelas, jika HM menderita penyakit stroke, kenapa HM masih bisa lolos. Ini sungguh tidak masuk akal. HM itu juga sebagai mantan kades yang pernah menjabat dua kali periode. Kami selaku warga GunungKesan merasa keberatan terhadap pencalonan HM,” tuturnya.
Sementara Sekda Kabupaten Sampang Puthut Budi Santoso mengatakan, pihaknya telah memerintahkan kepada pihak camat untuk segera mengurus persoalan yang berada di desa Sokobanah Tengah. Bahkan pihaknya mengaku untuk menggratiskan kepengurusan Lamri dalam menyelesaikan pembuatan KK-nya. Sedangkan untuk persoalan di Desa Gunungkesan, pihaknya masih akan melakukan pertemuan dengan tim-tim fasilitator pemilihan Kepala Desa.
“Persoalan di desa Sokonanah Tengah sudah diatasi Pak Camat. Sedangkan untuk persoalan di Desa Gunung Kesan masih harus menunggu hari Rabu. Sebab persoalan tersebut akan dibahas dengan tim penyelenggara Pilkades. Kalau saya kan tidak bisa memutuskan sendiri,” singkatnya seusai rapat tertutup di ruangannya.
(MUHLIS/LUM)