SAMPANG, koranmadura.com – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trunojoyo, Sampang terus dikeluhkan oleh para pelanggannya. Pasalnya, tagihan beban biaya yang dikenakan oleh pihak PDAM tidak sebanding dengan pelayanan yang diberikan.
Biarno (52), warga Jalan Panglima, Kota Sampang, mengatakan beban tagihan PDAM yang terlalu tinggi membuat dirinya mempertanyakan kejelasan dan kedisiplinan kinerja PDAM. Beban tagihan yang diberikan oleh pihak PDAM tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Bahkan, beban biaya untuk rencana perbaikan pipa yang macet dilimpahkan kepada pelanggan.
“Saya heran kepada Kinerja PDAM ini, masa tagihan saya mencapai Rp 2,5 juta selama setahun. Seharusnya kan ada pemberitahuan kepada pelanggan jika ada ketelambatan, entah itu 2 atau 3 bulan sekali,” tuturnya.
Tapi kenyataannya, PDAM langsung memberikan tagihannya tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Padahal airnya juga mampet, kadang sampai 2 hari baru hidup, itupun kalau hidup itu harus dibantu dengan alat penyedot tambahan ketika di malam hari,” ujarnya.
Kemudian, PDAM untuk melayani pelanggan seperti minta perbaikan pipa, beban perbaikan masih dilimpahkan kepada pelanggan. “Itu kan seharusnya menjadi tanggung jawab PDAM,” tuturnya kepada Koran Madura, Minggu (20/9).
Komisi II DPRD Sampang Rahmat Hidayat menyayangkan kinerja PDAM yang tak kunjung ada peningkatan. Sebab menurutnya, pelanggan tidak akan mengeluh jika sebuah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Kami hanya menyayangkan kepada pihak PDAM yang kinerjanya terus dikeluhkan oleh para pelanggan. Dan kami hanya berharap dengan adanya direktur baru ini, pelayanan yang diberikan PDAM semakin membaik. Sebab saat ini setelah kami koordinasikan kepada PDAM bahwa untuk saat ini masih dilakukan audit intenal, jadi kami juga masih belum bisa memberikan komentar yang banyak. Hanya saja memang saat ini seharusnya pihak PDAM harus bekerja sesuai dengan aturan yang tegas sehingga tidak ada lagi keluhan-keluhan yang datang dari pelanggan,” ujarnya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada PDAM sebagai upaya kontrol, sebab dengan rapat koordinasi pihaknya akan lebih mengetahui tingkat profesionalitas kinerja PDAM. “Nanti jika keluhan pelanggan semakin banyak, maka kami akan lakukan pemanggilan kembali,” tegasnya.
(MUHLIS)