SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kabupaten (Setkab) Sumenep, Mohammad Hanafi mengatakan, sampai saat ini, di wilayah kepulauan masih minim pangkalan LPG, baik kemasan 12 maupun 3 Kg. Kebanyakan pangkalan LPG untuk kepulauan berada di wilayah daratan.
“Sepertinya tidak sampai. Karena hanya beberapa,” kata Hanafi saat dikonfirmasi, apakah jumlah pangkalan di kepulauan sampai lima atau tidak. Namun, ia memastikan bahwa untuk Kepulauan Masalembu dan Kangean sudah ada.
Akibat tidak adanya pangkalan LPG di kepulauan, harga LPG terkadang tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) LPG khusus wilayah kepulauan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada pertengahan tahun ini.
“Kalau ada LPG yang dijual lepas dari harga, salah satunya karena tidak-adanya pangkalan di pulau. Kebanyakan pangkalan itu adanya di daratan,” dalihnya.
Namun sambungnya, untuk meminimalisasi terjadinya penjualan LPG di atas HET, pihaknya meminta forum pimpinan kecamatan (Forpimka) untuk ikut mengawasi. Sehingga penjualan LPG di kepulauan tetap bisa terkontrol.
Untuk pengadaan pangkalan LPG di kepulauan, menurut Hanafi, masyarakat bisa langsung bisa mengajukan kepada Pertamina. “Makanya, kami mengimbau kepada masyarakat kepulauan yang mampu-mampu agar membuka pangkalan,” sambungnya.
Pemkab sendiri, menurut Hanafi, tidak memungkinkan untuk membuka pangkalan LPG di kepulauan. Pasalnya hal itu membutuhkan anggaran yang cukup besar. “Misalnya untuk membeli tabungnya,” pungkasnya.
(FATHOL ALIF/MK)