SUMENEP, koranmadura.com – Kantor Unit Pengelola Keuangan (UPK) Kecamatan Ambunten, dibobol maling, Kamis (5/11) sekitar pukul 02.00 dini hari. Sejumlah barang elektronik, seperti 3 unit komputer, satu unit TV LED merk Samsung 21 inc, dan satu unit proyektor raib digondol maling.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Ketua Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) Kecamatan Ambunten, Abu Yasid (40), kemarin sekitar pukul 06.30 pagi hari. Saat itu, Abu sedang lari pagi. Ia mendapati pintu kantor UPK dalam keadaan terbuka.
Menurutnya, jendela kamar sebelah kanan juga dalam posisi terbuka. Ada indikasi maling yang mengobok-obok isi kantor UPK tersebut masuk melalui jendela sebelah kanan, kemudian keluar melalui pintu depan. Di bagian kusen jendela ada bekas congkelan benda tumpul.
Total kerugian akibat peristiwa tersebut diprediksi mencapai Rp 30 juta. ”Meskipun kerugiannya mencapai puluhan juta, bagi kami tdak begitu menjadi persoalan. Yang membuat kami pusing, semua data pengelolaan keuangan yang kami punya ikut hilang. Karena kami hanya menyiman di komputer itu,” ungkpanya.
Ia meminta pihak kepolisian melacak keberadaan barang-barang milik UPK yang dicuri maling. Karena bila barang tersebut tidak ditemukan, akan mengakibatkan pengelolaan keuangan di kantor UPK tersendat, dan uang ratusan juta yang dipinjamkan ke kelompok juga akan hilang. ”Kalau datanya sudah tidak ada, maka penagihan uang milik kecamatan yang terlanjur dipinjamkan ke masyarakat akan sulit,” sesalnya.
Kapolsek Ambunten Iptu Suwardi membenarkan pencurian di Kantor UPK Kecamatan Ambunten. Pihaknya sudah menerjunkan personel untuk melakukan olah TKP, dan pihaknya juga sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk Ketua BKAD dan pengurus UPK. ”Memang benar ada pencurian di kantor UPK Ambunten, dan sudah mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP, serta memeriksa beberapa saksi,” terangnya.
Untuk selanjutnya, polisi akan melakukan penyelidikan dan berusaha menemukan barang-barang milik UPK. Disinggung kemungkinan adanya keterlibatan pengurus UPK, pihaknya mengaku tidak mau beralibi. Pihaknya akan fokus pada penyelidikan serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. “Saya tidak mau beralibi terkait siapa yang terlibat, saya akan fokus pada penyelidikan, dan pemeriksaan saksi-saksi,” pungkasnya.
(JUNAIDI/MK)