
BANGKALAN, koranmadura.com – Nama Mathur Husyari mungkin tak asing lagi di Bangkalan. Direktur LSM CIDES tersebut merupakan seorang aktivis yang lantang menyuarakan kasus-kasus korupsi yang ada di Bangkalan. Bahkan, saat getolnya menyuarakan persoalan korupsi, dirinya mendapatkan insiden yang hampir merenggut nyawanya. Mathur sempat ditembak orang tak dikenal sehingga mengalami luka serius. Dalam perjuangannya, mobil Mathur juga pernah dibakar orang yang tak dikenal, ia kerap menerima ancaman pembunuhan melalui pesan pendek, serta banyak hal yang terjadi yang mengancam nyawanya.
Atas peranan dan perjuangannya sebagai tokoh yang menyuarakan korupsi, dirinya berhasil menerima penghargaan yang diadakan oleh Koran Madura. Penghargaan tersebut langsung diberikan pada saat kegiatan Koran Madura Award dalam rangka ulang tahun Koran Madura yang ketiga di gedung Korpri Sumenep. Hadiah diberikan langsung oleh salah satu pendiri Koran Madura, Abrari, yang kini menjabat sebagai DPRD kabupaten Sumenep.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur PT Koran Madura, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra menyampaikan, pemberian penghargaan ini dapat memberikan semangat baru dalam usaha melawan korupsi di tengah meningkatnya skeptimisme masyarakat terhadap komitmen negara. dengan pemberian penghargaan diharapkan menjadi inspirasi dan panutan agar tujuan mulia melawan korupsi terus diperjuangkan.
Menurutnya, penghargaan ini diberikan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa masih ada sosok-sosok yang inspiratif, berintegritas, dan berkarya dengan tulus untuk kepentingan publik.
Apalagi, di tengah maraknya berita yang ditayangkan dalam banyak media menyangkut korupsi bersifat negatif. Dikatakan, di tengah masyarakat yang skeptis, karena maraknya pemberitaan buruk ulah para koruptor, sosok-sosok tersebut memberikan harapan dan inspirasi untuk melawan korupsi.
“Dengan adanya individu-individu seperti Mathur, semakin yakin bahwa di Indonesia masih ada orang-orang baik yang memberi kita harapan masa depan yang lebih mulia,” ungkapnya.
Sementara itu, Mathur Husyairi menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Koran Madura. Sebab, dirinya bisa dinobatkan sebagai penerima penghargaan. Tentunya, penghargaan tersebut merupakan tanda penghargaan yang besat atas perjuangan yang dilakukan selama ini. Meskipun banyak ancaman yang dia terima dalam kegiatannya menjadi aktivis anti korupsi, tetapi hal itu tak akan menyurutkan langkahnya untuk memperjuangkan rasa kebangsaan melawan korupsi.
“Saya berdiri di depan panggung sebagai bukti bahwa saya tidak pernah gentar dan akan terus memperjuangkan semangat anti korupsi. Namun, tugas pemberantasan korupsi bukan tugas pribadi, melainkan butuh peranan pribadi masing-masing orang dalam memberantasnya. Apa yang telah saya lakukan semoga menginspirasi banyak orang. Terima kasih Koran Madura,” paparnya.
(ORI/RAH)