SUMENEP-Untuk mencegah makin banyak korban nayamuk penyebar virus demam berdarah Said Abdullah Institute (SAI) menggelar foging atau pengasapan ke rumah-rumah penduduk di sekitar Kota Sumenep.
Kegiatan ini dilakukan sejak Senin (01/02) dengan melibatkan sekitar 5 orang relawan SAI. Daerah pertama yang menjadi sasaran foging adalah kelurahan Pjagalan. Di kelurahan ini para relewan menyisir rumah-rumah sepanjang jalan melati dan mengasapi kurang lebih 50 rumah.
Kemudian pada hari kedua, Selasa (02/02) para relawan berpindah ke Kelurahan Kepanjen. Di Kelurahan ini sedikitnya ada 30 rumah dan beberapa fasilitas umum yang menjadi sasaran pengasapan.
Tidak hanya rumah, Relawan juga melakukan pengasapan di gorong-gorong dan tempat lain yang sekiranya menjadi sarang nyamuk. Rencananya kegiatan ini akan terus dilakukan di semua kelurahan dan desa yang ada di sekitar Kota Sumenep secara bergiliraan.
Januwar Herwanto, Direktur SAI mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga kota sumenep. Mengingat, setiap kali datang musim hujan, penyakit demam berdarah selalu saja melanda Kota Sumenep dan sekitarnya.
“Kemaren kita dengar di pemberitaan media bahwa Sumenep adalah salah satu dari sekian banyak kabupaten yang dinyatakan sebagai daerah endemis nyamuk demam berdarah. Nah kita merasa prihatin dan akan berupaya untuk meminimalisir korban demam berdarah,” ujarnya kepada Koran Madura.
Sebenarnya, kata Januwar, pengasapan atau foging ini dilakukan sebagai langkah pamungkas saja. Sebab pengasapan hanya mematikan nyamuk, tapi tidak membasmi jentik-jentiknya. “Semestinya, sejak awal masyarakat secara sadar melakukan program 3M yang dicanangkan pemerintah. Yakni mengubur, menutup dan menguras,” ujarnya.
Menurutnya, sangat penting pemerintah kembali menggalakkan program 3M tersebut di tengah-tengah masyarakat dengan gerakan nyata. Sebab masyarakat memang perlu sering diingatkan agar sadar akan adanya ancaman bahaya penyakti ini. “Kadang-kadang kan terbalik, setelah rumah sakit penuh sesak, kita baru kelabakan mau sosialisasi pencegahan,” sesalnya.
Ia berharap semua pihak bahu membahu melakukan pencegahan agar Sumenep terbebas dari demam mematikan ini. “Tidak ada sama sekali mungkin mustahil ya, tapi marilah berusaha bersama-sama untuk meminimalisir. Daripada pasrah menunggu datangnya korban, lebih baik berusaha mencegah,” ajaknya. (feri/beth)