SUMENEP | koranmadura.com – Intensitas hujan selama satu hari pada Senin (8/2) menorehkan cerita pahit bagi keluarga Ibu Juni, warga Dusun Poreh Tengah, Desa Poreh, Kecamatan Lenteng. Sebab atap rumah yang selama ini ia tempati bersama keluarganya ambruk.
Salah seorang tetangga Ibu Juni yang mengetahui kejadian, Kasmito menuturkan, rumah tetangganya itu roboh pada Senin malam setelah seharian diguyur hujan berlanjut hingga malam hari disertai angin.
Waktu itu, dia mengaku dirinya baru selesai salat Isya’, dan tiba-tiba terdengar bunyi seperti bangunan roboh. Tak disangka ternyata ketika dilihat, seluruh atap rumah Ibu Juni sudah ambruk. Sementara sebagian bangunannya masih ada yang berdiri.
Menurut penuturannya, sebelum kejadian rumah itu ditempati tiga orang, yaitu Ibu Juni sendiri, dan kedua anaknya, Yanti dan Yogi. Sementara suaminya, Sadik sedang bekerja di luar negeri. “Beruntung waktu itu mereka belum tidur. Sehingga bisa menyelamatkan diri,” tuturnya, Selasa (9/2).
Meski tak sampai memakan korban jiwa, menurut Kasmito, kerugian material ditaksir mencapai Rp 15 juta. Sebab ada beberapa barang miliki keluarga Ibu Juni yang terkena reruntuhan atap rumahnya, seperti lemari, tempat tidur dan satu buah sepeda motor merk Honda Beat.
Untuk sementara, karena rumah tersebut masih belum bisa ditempati, menurut Kasmito, Ibu Juni bersama keluarganya tinggal di rumah saudaranya. “Mungkin sampai rumah itu selesai diperbaiki,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Syaiful Arifin mengaku masih belum mengetahui kejadiannya. Namun pihaknya mengaku akan mengecek kebenaran informasi tersebut.
Jika memang benar bahwa rumah tersebut roboh akibat bencana alam, maka menurut dia, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 27 Tahun 2013 tentang bantuan bencana alam, pemerintah akan memberikan bantuan.
Bantuan itu sesuai klasifikasi kerusakan bangunan. Menurut Syaiful, jika dikategorikan rusak berat, maka bantuan yang akan diberikan ialah Rp 2 juta. Sedangkan jika rusak sedang Rp 1,5 juta dan untuk rusak ringan Rp 1 juta. “Untuk memastikan itu, kita masih akan melihatnya,” tukas Syaiful.
(FATHOL ALIF/MK)