
SAMPANG | koranmadura.com – Menghadiri peresmian Waduk Nipah di Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Sabtu (19/3), Presiden RI Joko Widodo atau lebih akrab disapa Jokowi menjelaskan bahwa dunia kelak akan membutuhkan energi dan pangan. Sementara untuk mengembangkan pangan akan sangat tergantung pada air.
“Seiring dengan pertambuhan penduduk dunia dua kali lipat dari sekarang atau diperkirakan 50 tahun yang akan datang, itu nantinya akan rebutan dua hal, yaitu rebutan energi dan pangan,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintahannya akan dimanfaatkan untuk melakukan pembangunan banyak waduk di sejumlah daerah di tanah air. “Oleh karena itu, dengan waduk-waduk itu, kita tidak akan kekurangan air. Makanya diharapkan nanti produksi pangan kita akan melimpah,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Waduk Nipah.
Presiden Jokowi mengatakan, kunci melimpahnya hasil pertanian bergantung pada air. Dengan air semua bisa bercocok tanam. Bahkan Presiden mempunyai mimpi, 50 tahun yang akan datang banyak negara akan datang ke Indonesia meminta kelebihan pangan Indonesia. Indonesia harus menjadi pengekspor pangan bukan malah sebaliknya harus mendatangkan dari luar (impor).
Jika pemerintah terus mengimpor, tidak menutup kemungkinan negara lain juga akan menggunakan persediaan pangan mereka sendiri. Sehingga persediaan pangan Indonesia tidak akan cukup dan tidak menemukan negara yang bersedia memberikan pangannya ke Indonesia.
“50 tahun lagi saya berharap banyak negara akan datang ke Indonesia meminta kelebihan pangan kita. Kita harus mempunyai mimpi seperti itu. Mereka yang harus meminta ke kita untuk membeli pangan kita, bukan kita yang membeli atau impor pangan ke mereka. Jadi kita harus bisa produksi sendiri, menanam sendiri, makan sendiri kalau lebih bisa kita ekspor ke negara lain, dan sekali lagi kuncinya ada di air tidak ada di mana-mana,” tegasnya.
Jokowi mengungkapkan, di tahun 2016 ini kurang lebih sebanyak delapan waduk telah dibangun. Sehingga di tahuntahun berikutnya akan banyak waduk yang memungkinkan peningkatan produksi pangan.
“Tahun sebelumnya sudah ada 11 waduk yang sudah di bangun, tahun ini ada 8 waduk tahun depan tambah lagi. Sehingga dengan waduk ini pangan kita melimpah. Seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah ada 7 waduk,” imbuhnya.
(MUHLIS/LUM)