SUMENEP | koranmadura.com – Puluhan murid sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) menggelar aksi damai di depan Masjid Agung Sumenep, Senin (4/4). Mereka menggugah kesadaran masyarakat untuk menghindari narkoba yang saat ini dinilai sudah di ambang batas kewajaran.
Guru pendamping, A. Said Samsuri menyampaikan, salah satu tujuan dari aksi damai yang dilakukan pihaknya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar menjauhi narkoba. Sebab, barang haram tersebut lebih mengerikan efeknya dari terorisme.
Pihaknya juga ingin mengajak para murid untuk menghindari narkoba. Menurut dia, aksi tersebut merupakan salah satu strategi pihaknya dalam membentengi murid dari bahaya narkoba. “Sedini mungkin, para murid memang harus diberi pemahaman tentang bahaya narkotika. Jangan sampai terlambat,” tandasnya.
Menurut Samsuri, narkoba adalah musuh bersama. Sehingga semua pihak semestinya memang harus bahu membahu memerangi narkoba agar tak sampai merusak mental generasi bangsa. “Narkoba adalah musuh kita bersama. Karena lebih dahsyat dari terorisme,” tegasnya kemarin.
Selebihnya, dia menyampaikan bahwa sejauh ini memang belum pernah ada pengedar yang mencoba mendekati murid-murid di lembaganya. Namun, antisipasi harus dilakukan agar tak sampai terjadi hal-hal tak diinginkan di kemudian hari.
Sebelumnya, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mengatakan, saat ini narkoba tak hanya menyasar para remaja dan orang dewasa. Anak-anak di bawah usia sekalipun menjadi objek para pengedar. “Sekarang ini, bukan hanya remaja dan orang dewasa yang terkena narkoba. Anak-anak juga bisa terkena narkoba tanpa terasa,” katanya.
Dia meminta agar peran keluarga dalam mendidik anak ditingkatkan. Salah satunya dengan mengawasi betul pergaulan anaknya. “Kalau peran keluarga kuat, saya yakin akan melahirkan generasi-generasi bangsa yang kuat. Kuat imannya. Cerdas otaknya. Tangannya terampil, dan terpenting, akhlaknya bagus,” kata Busyro. (FATHOL ALIF/MK)