SAMPANG | koranmadura.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Mandangin merupakan salah satu dari lima SMK yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016. Hanya saja, SMKN 3 Mandangin harus numpang tempat di SMKN 2 Sampang yang berada di daerah kota.
Kepala Sekolah SMKN 3 Mandangin Suherman Hidayat mengatakan, sebanyak 52 siswanya harus melaksanakan UN di daerah kota karena terjadi pemadaman listrik pada siang hari di Pulau Mandangin.
“Dari awal rencananya mau diadakan di SMKN 3 Mandangin tapi karena listrik padam total pada siang hari maka dipindah ke sini,” ujarnya di SMKN 2 Sampang, kemarin.
Menurutnya, adanya pemadaman listrik pada siang hari terjadi sejak satu bulan terakhir ini. Padahal, untuk dapat menggelar UNBK diperlukan jaringan internet yang stabil agar pelaksaan UNBK berjalan lancar.
Terpisah, Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN Rayon Sampang Suharno mengatakan, aliran listirk di Mandangin saat ini dilakukan perpendekan jatah, yaitu dari pukul 07.00 Wib hingga 17.00 Wib. Akan tetapi pihaknya mengaku telah mengintruksikan untuk selalu hidup mengingat ada pelaksanaan UN. “Aliran listrik di sana diperpendek hingga 17.00 Wib dengan alasan faktor alam (bencana alam) tapi kami upayakan sebelumnya selalu hidup,” dalihnya.
Disinggung terjadinya pemadaman sudah sebulan terakhir, pihaknya telah berkoordinasi dengan vendor yang ada di Jakarta untuk memperbaiki aliran listrik yang ada di pulau Mandangin sebagai upaya persiapan UN. Bahkan pihaknya mengaku tidak ingin anak bangsa tidak bisa mengikuti UN akibat pemadaman aliran listrik.
“Semuanya sudah kami jaga betul, karena kami tidak ingin ada aliran listrik yang mati sehingga mengganggu pelaksanaan UN,” kelitnya.
Menaggapi hal itu, Kabid Kurikulum dan Peninggkatan Mutu Disdik Sampang Arif Budiansor menuturkan, selama pihak lembaga SMKN 2 yang ditumpanginya tidak keberatan, maka pelaksanaan UN SKMN 3 tidak ada persoalan. Pihaknya berharap, lembaga pendidikan sebaiknya mempersiapkan dengan matang terkait pelaksanaan UNBK seperti melakukan penyewaan ataupun peminjaman genset dan lain sebagainya.
“Tidak ada masalah, kebetulan pihak SMKN 2 tidak keberatan. Dan kami berharap persoalan tersebut tidak terjadi di tingkat SMP maupun nanti di tahun depan,” tegasnya.
Sekadar diketahui, berdasarkan data dari Disdik Sampang, lima sekolah yang menerapkan UNBK yaitu hanya terdapat di lembaga SMK yakni SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SKMN Tambelangan dan SMK Swasta Al Azhari di Kedungdung dengan jumlah total keseluruhan yaitu 8.139 peserta ujian dengan rincian yaitu SMA 2.268 siswa, MA 3.553 siswa, SMK 1.761 siswa, paket C 557 kelompok belajar. (MUHLIS/LUM)