PROBOLINGGO | koranmadura.com – Sungguh luar biasa, duel seru satu lawan satu antara petugas Penerangan Jalan Umum (PJU), Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan pencuri kabel taman yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (2/5) petang. Seorang pelaku babak belur dihajar hingga akhirnya di bawa petugas Polres Probolinggo Kota.
Kasus tersebut berawal saat Yoyok (35), petugas PJU BLH Kota Probolinggo hendak mensurvey lampu di kawasan jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Ketapang, mendapat laporan warga mendapati seseorang di taman dekat tiang lampu dengan sepeda motor di sebelahnya.
Dari kawasan jalan Brantas, sang pelapor kemudian membuntuti pelaku. Hingga sampai ke timur masjid Tiban, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Kemudian pelapor melihat dari jauh, tanpa berani mendekat.
Yoyok yang sendirian tak langsung menegurnya. Namun terus mengamati aktivitas mencurigakan pelaku. Selang beberapa menit kemudian, barulah menegurnya. Melihat teguran itu, pelaku yang diketahui bernama JS (41), warga Desa Glagah Sari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, justru berusaha melawannya. Duel seru satu lawan satu pun tak dapat terelakkan.
“Pelaku di utara rel, dan sepedanya ditinggal ditepi jalan. Ketika kami lihat, pelaku sedang memegang tiang besi lampu. Melihat ada petugas, langsung diletakkan. Posisi kabel hasil jarahan di sepeda motor setelah Ba’da Isya,”ujarnya sambil menahan sakit akibat terkena pukulan pencuri kabel taman.
Saat hendak ditangkap, pelaku berusaha lari, tapi berhasil saya kejar sendirian. Pelaku tertangkap setelah duel dan berjibaku. Ditanya ngapain, dia bilang tidak ada apa-apa,”ucap Yoyok.
JS mengaku melakukan pencurian kabel sebanyak sepuluh kali di taman Kota Probolinggo. Lokasinya, disekitar kawasan jalan Brantas dan kawasan jalan Soekarno Hatta pilang dengan sasaran mencari kabel yang putus.
“Saya tidak bekerja, mencari barang rongsokan. Anak saya empat orang, dan beraksi tunggal tanpa rekan sejak april lalu. Tujuan awal mencari kerja, tapi tidak dapat. Akhirnya mencuri kabel taman dengan alat sederhana berupa gancu modifikasi dan betel,”tandasnya.
Bersama pelaku, diamankan Motor Bebek Nopol N 3358 JT, kaos biru, jaket warna hitam, dan kabel yang berhasil diambil. Panjang kabel sekitar 20 meter di depan Unit Pelaksana Teknis , Balai Latihan Kerja (UPT.BLK), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), jalan Brantas, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
“Kabel hasil curian saya jual ke besi tua. Untuk makan dan dikirim ke rumah, melalui pengepul besi tua. Perkilo tembaga seharga Rp 40 ribu. Sekali jual, hasilnya antara Rp.80 ribu- Rp 100 ribu. Saya kapok, melakukan hal ini karena tuntutan perut dan menghidupi isteri beserta anak,”kata JS.
Kepala BLH Kota Probolinggo, Tutang Heru Ariwibowo, mengatakan, perbuatan mencuri kabel taman tidak bisa dimaafkan walaupun pelaku berdalih untuk urusan makan, dan kelakuannya tapi tidak patut.
“Bukan harganya, tapi akibat pencurian ini yang menimbulkan kabar miring. Masyarakat menilai, BLH tidak merawat taman. Padahal tidak demikian, banyak staf bagian PJU sering sekali mendapat omelan,”tuturnya.
Mantan Camat Mayangan ini, mengatakan, dari hasil penangkapan pencuri kabel taman tersebut, pihaknya sudah melapor kepada walikota.“Instruksi walikota untuk di proses secara hukum,”tegas Tutang Heru Ariwibowo.
Sesuai laporan awal, sejumlah taman di kawasan Kelurahan Pilang, Kedung Asem, jalan Brantas sering mendapati kabel taman hilang. Total kecurian kabel taman di kawasan Masjid tiban sepanjang 27 meter, Kali Kasbah sepanjang 10 meter, Kelurahan Kedung Galeng 50 meter, kawasan jalan Brantas sepanjang 100 meter, dan jalan KH. Hasan Genggong sering terjadi pencurian. (M. HISBULLAH HUDA)