
PROBOLINGGO | koranmadura.com – Paska Lebaran terkadang menjadikan petugas kebersihan yang dikelola pemerintah kota sering lalai dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Pasar sayuran dan buah-buahan di kawasan Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo tampak kotor dan kumuh.
Sampah berserakan di mana-mana tak ada yang membersihkan. Bahkan, lantai tangga pasar menjadi tempat pembuangan sampah rupanya sudah menjadi pemandangan yang biasa di sana.
Para pengunjung dipaksa berdamai dengan kondisi pasar yang membuat tak nyaman setiap kali berbelanja. Sampah dibiarkan menumpuk begitu saja di setiap sudut kios. Bahkan, para penjual sayur memilih melemparkan sampah sayuran agar dapat langsung diangkut petugas kebersihan tanpa mengganggu aktivitas jual beli.
Pantauan di lapangan, aktivitas pedagang yang umumnya menggelar dagangan di dilantai dua sudah aktif kembali paska Lebaran. Namun terlihat ada ketidak nyamanan karena banyak sampah berserakan di tangga lantai dua tanpa ada yang membersihkan.
“Biasanya kalau pagi ada petugas kebersihan, tetapi ini kok tidak ada yang datang. Padahal sudah hampir pukul 09.00 masih kotor, mungkin petugasnya masih libur,” ujar Sumiati (35), salah satu pengunjung yang berbelanja sayuran, kepada wartawan, Selasa (12/7).
Sumiati mengatakan, kondisi ini nampaknya pihak pengelola pasar UPT. Pasar Gotong Royong kecolongan banyak petugas kebersihan yang tidak menjalankan tugasnya. Petugas harian lepas yang biasanya menyapu sampah juga tidak terlihat.
“Sekarang jadi kumuh ini, petugasnya molor membersihkan sampah. Payah kalau begini. Kotor sih sudah lumrah, ya. Mau gimana lagi, pasar ini yang paling dekat dengan rumah,”tandasnya.
Di sisi lain, beberapa pegelola toko di kawasan pasar Gotong Royong juga menyayangkan molornya petugas kebersihan yang tidak membersihkan sampah. Padahal kondisinya sudah siang, namun sampah sisa-sisa sayuran masih berserakan.
“Ini perlu mendapat perhatian dan teguran, petugas kebersihannya kenapa lalai banyak sampah banyak begini. Kalau kawasan sini kotor banyak sisa sampah jadinya kurang enak dan kami merasa tidak nyaman,”katanya.
Kepala UPT Pasar Gotong Royong, Hariyanto, dihubungi melalui ponselnya, tidak memberikan jawaban. “Maaf mas, saya masih mengikuti rapat,”paparnya. (M. HISBULLAH HUDA)