
SUMENEP | koranmadura.com – Sepandai-pandai Samsul Arifin (35) bersembunyi dari kejaran polisi, akhirnya tertangkap juga. Untuk menangkapnya, polisi harus menghadiahi timah panas, Senin (1/8). Seketika itu, pencuri dengan kekerasan (curas) itu tewas.
Samsul memang telah ditetapkan sebagai target operasi (TO) Polres Sumenep sejak tahun 2015. Ia dikenal sangat lincah menjalankan kriminalitas dan menghidari kejaran petugas selama hampir dua tahun ini. Untuk menghindari kejaran polisi dengan cara pindah-pindah tempat perembunyian setiap saat.
Namun, polisi tidak henti-hentinya terus melakukan penyelidikan keberadaan Samsul. Hingga, pada akhirnya Samsul diketahui sedang bersembunyi di salah satu rumah yang berada di Desa Bulaan, Kecamatan Batuputih, yaitu rumah inisial ZH.
”Kami tidak tahu ada apa, tiba-tiba ada petugas. Katanya, polisi dari Polres datang ke rumah itu,” kata salah satu warga setempat, Zali (43). Jumlah personel sekitar 10 petugas. Salah satu dari petugas sempat menanyakan kepada salah satu yang berada di rumah itu terkait keberadaan Samsul.
Namun, warga yang sedang berada di rumah tersebut, entah karena takut atau alasan lain, warga tidak mengaku tidak mengetahui keberaan Samsul. Merasa curiga, salah satu petugas langsung masuk ke salah satu kamar di rumah tersebut.
Alhasil, ternyata Samsul sedang berada di dalam kamar rumah tersebut. Kala itu, Samsul dalam posisi terlentang di atas ranjang. Sang residivis itu hanya mengenakan celana dalam (CD) dan kaos oblong warna putih itu bersembunyi dibawah bantal.
Setelah itu, polisi langsung berusaha melakukan penangkapan. Samsul tiba-tiba melakukan perlawanan dan mengancam keselamatan petugas dengan menggunakan sebilah pisau. Akibatnya salah satu petugas kepolisian mengalami luka di bagian lengannya.
Melihat adanya perlawanan, petugas yang lain langsung melepaskan tembakan sebagai peringatan. Namun, upaya tersebut tidak diindahkan oleh Samsul sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan ke arah Samsul. ”Ada lima kali suara letusan yang saya dengar. Cuma saya tidak tahu persis ada berapa tembakan yang mengena tubuh korban,” jelas Zali.
Melihat Samsul sudah tidak berdaya, petugas langsung mengevakuasi jasad Samsul ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Moh. Anwar Sumenep untuk diautopsi. Hingga pukul 17.17 jasad Samsul masih masih berada di ruang jenazah dengan penjagaan ketat dari petugas Polres Sumenep. Tidak ada satupun warga yang diperbolehkan termasuk, termasuk awak media meskipun hanya untuk mengambil gambar.
Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Hasanuddin membenarkan peristiwa tersebut. Samsul telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang sejak tahun 2015. ”Kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.00 tadi siang,” katanya. (JUNAIDI/MK)