
SUMENEP | koranmadura.com – Paguyuban Pedagang Sapi dan Kambing Kabupaten Sumenep menolak rencana pemerintah daerah setempat terkait relokasi pasar hewan di Bangkal Kecamatan Kota Sumenep ke Pasar Ternak Terpadu di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto. Alasannya, tempat yang disediakan oleh pemerintah berada di pinggiran kota.
Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Kambing Kabupaten Sumenep Samauddin mengatakan, sesuai hasil rapat antar pedagang, mayoritas pedagang menolak rencana pemerintah tersebut. Salah satu alasannya, lokasinya sulit dijangkau oleh pedagang.
Bagi pedagang yang berdomisili di wilayah pantura, seperti Kecamatan Ambunten dan Batuputih, mereka harus mengeluarkan biaya transportasi lebih besar, bahkan bisa dua kali lipat. Sementara pedagang kambing mayoritas dari dua kecamatan tersebut.
Saat ini, dari Kecamatan Ambunten ke Pasar Bangkal, setiap pedagang dikenakan ongkos sebesar Rp 15.000 dengan satu kambing, sedangkan pedagang sapi Rp 50.000 dengan satu ekor sapi satu kali jalan. ”Kalau ke Pakandangan untuk pedagang kambing bisa mencapai Rp 60.000 dan untuk pedagang sapi bisa Rp 200.000 sekali jalan,” jelasnya.
Alasan lain, lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi masih dalam tahap penyelesaian. Saat ini, pasar sapi modern yang dibangun sejak tahun 2014 itu belum selesai. ”Kalau sudah pembeli tidak banyak, yang jelas omset pedagang juga anjlok,” jelasnya.
Oleh sabab itu, Samauddin meminta pemerintah daerah untuk meninjau ulang rencana relokasi tersebut. Sehingga, dikemudian hari tidak menuai konflik yang berkepanjangan, dan mengakibatkan perekonomian pedagang anjlok. ”Kami ingin tidak ada gejolak dikemudian hari. Karena jika dipaksakan, pedagang mengancam akan turun jalan,” tegasnya.
Sayangnya, Kepala Dinas Peternakan (Dinak) Sumenep Arif Rusdi belum bisa memberikan penjelasan soal relokasi tersebut. Saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak merespons meskipun nada sambungnya terdengar aktif.
Sebelumnya, Bupati Sumenep A Busyro Karim mengatakan, pemerintah daerah dalam waktu dekat akan merelokasi pasar hewan di Bangkal ke Pasar Ternak Terpadu. Lokasi pasar sapi saat ini akan ditempati pedagang kaki lima (PKL).
Untuk mewujudkan itu, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 milar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan pertokoan yang nantinya akan ditempati oleh PKL. ”Revitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu program unggulan pemerintah daerah. Untuk pasar Bangkal kami siapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar,” katanya. (JUNAIDI/MK)