SUMENEP | koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep akan membenahi empat objek wisata, yaitu wisata kota, religi, sejarah, dan bahari. Khusus wisata bahari, pemerintah akan memprioritaskan Pulau Gili Labak dan Gili Iyang. Sejumlah objek wisata akan dibenahi karena pada tahun 2018, Kabupaten Sumenep akan menjadi tuan rumah kunjungan wisata.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, saat ini perencanaannya sudah selesai. Khusus wisata kota, tahun depan pemerintah akan membangun Taman Jajan Madura (Tajamara) dan tempat parkir khusus bus. Wisatawan yang ingin mengelilingi Kota Sumenep nantinya akan diarahkan agar menggunakan andong atau bus yang disediakan oleh pemkab.
Bagitu juga jika para wisatawan ingin berkunjung ke Asta Tinggi. Nantinya mereka akan disediakan sarana transportasi khsusus. Sedangkan untuk wisata sejarah, pemerintah kabupaten paling timur Pulau Madura ini akan membenahi Kraton Sumenep agar terkesan lebih sakral. “Nanti pemandunya juga harus mengenakan pakaian adat,” tukasnya.
Khusus wisata bahari, yang akan diprioritaskan pengembangannya Pulau Gili Labak, Desa Kombang, Kecamatan Talango, dan Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek. Sebab dua destinasi wisata tersebut sejak beberapa tahun terakhir sudah banyak menyedot pengunjung, baik lokal maupun manca negara.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, dengan dikembangkannya dua tempat wisata bahari tersebut, diharapkan tidak hanya berpengaruh terhadap ekonomi mikro, tapi juga makro. Dan pada gilirannya dua tempat wisata yang memiliki keistimewaannya masing-masing bisa menyumbang PAD.
Di dua lokasi wisata bahari tersebut, salah satu yang terdapat dalam rencana pemerintah membangun tempat penginapan bagi wisatawan. Dalam proses pengembangan dua destinasi wisata itu, pemerintah sedang menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk swasta.
“Termasuk juga masalah kuliner, kita sudah koordinasikan dengan Disperindag agar nanti semua binaannya menyediakan kuliner. Mungkin nanti akan ditempatkan di bekas kantor BPMP-KB. Sehingga nanti wisatawan juga akan diarahkan ke sana untuk mencicipi kuliner khas Sumenep,” paparnya kemudian.
Sebagai langkah awal memancing animo masyarakat luar datang ke Sumenep, selain membenahi objek-objek wisata yang ada, pemerintah juga akan semakin gencar melaksanakan efen-efen atau festival-festival yang layak “jual”. “Hal itu dilakukan untuk memancing masyarakatluar daerah datang ke sini (Sumenep),” imbuhnya. (FATHOL ALIF)