PAMEKASAN | koranmadura.com – Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan perlu dipertanyakan. Hingga saat ini dari 20 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah Pamekasan masih terdapat 5 puskesmas tidak bisa melakukan rawat inap.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Madura, Ismail Bey mengatakan selama ini lima puskesmas tersebut terkendala fasilitas gedung rawat inap. Menurutnya, warga sekitar yang membutuhkan rawat inap dilarikan ke puskesmas lain. Bahkan langsung ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Dia mengklain saat ini pembangunan gedung rawat inap untuk 5 puskesmas tersebut berlangsung dikerjakan. Akan tetapi, pembangunan itu diperkirakan akan tuntas pada 2017 mendatang. “Sekarang sudah dikerjakan. Insyaallah tahun depan sudah selesai,” kata Ismail Bey, Rabu (14/8).
Sayangnya, Ismai Bey tidak membeberkan anggaran yang dialokasikan pada pembangunan gedung lima puskesmas itu. Bahkan yang bersangkutan langsung memutus konfirmasi via telepon selulernya.
Kekurangan fasilitas gedung rawat inap puskesmas ini manuai kritikan dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Muhsin. Menurutnya, warga dan pasien dipastikan akan kesulitan bila harus mendatangi puskesmas di luar wilayahnya.
“Puskemas yang tidak bisa rawat inap ini berdampak besar kepada pasien. Tidak semua pasien langsung dilarikan ke RSUD karena biayanya lebih mahal,” kata Muhsin.
Politisi PPP ini meminta Dinkes mengebut pekerjaan gedung rawat inap tersebut. Itu dilakukan guna memudahkan pasien yang membutuhkan rawat inap. “Semua fasilitas yang berkaitan dengan kesehatan dan pelayanan itu harus dikedepankan, karena menyangkut keselamatan warga Pamekasan,” tandasnya.
Di samping itu, Muhsin mengakui pelayanan kesehatan di Pamekasan belum maksimal. “Banyak laporan dari warga ke Komisi IV berkenaan pelayanan kesehatan. Baik di RSUD maupun di puskesmas,” terangnya. (RIDWAN/RAH)