
SAMPANG, koranmadura.com– Angka buta aksara di Kabupaten Sampang masih tinggi, yaitu sejumlah 48.690 orang. Meski begitu, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat setengah hati untuk menekan angka tersebut. Terbukti, tahun ini Disdik Sampang hanya menargetkan pemberantasan buta aksara sebanyak 2 ribu orang.
Kabid Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Kabupaten Sampang, Nur Alam, mengakui bahwa untuk tahun 2016 ini target pemberantasan buta aksara hanya menyasar 2 ribu orang. Sehingga masih tersisa sebanyak 46.690 warga belajar (WB) masih belum ditangani.
“Jumlah itu tersebar di tiga Kecamatan yaitu Karang Penang, Sokobanah dan Ketapang,” terang Nur Alam, Kamis (8 September 2016).
Meksi begitu, Nur Alam masih terkesan pesimis. Katanya, pemberantasan buta aksara yang direncanakan akan disesuaikan dengan anggaran yang ada. Jika anggarannya tidak ada, maka rencana tersebut hanya sebatas konsep.
Dia menambahkan, pelaksanaan pengentasan buta aksara nanti berdasarkan kriteria, seperti usia, faktor kesehatan, penglihatan dan daya pikir. Umur di atas 59 tahun dipastikan tidak dijadikan sasaran pemberantasan buta aksara. (MUHLIS/RAH)