MANCHESTER-Mantan kiper Manchester United (MU) Peter Schmeichel ikut memanasi situasi jelang derby Manchester yang menemukan MU versus Manchester City pada Sabtu (10/9) di Old Trafford. Legenda Setan Merah itu menilai, polesan Guardiola di Bayern Muenchen membuat permainan tim Bavaria itu sangat membosankan. Pernyataan ini seolah mengejek Guardiola yang kini melatih Manchester City.
Guardiola membesut Bayern Muenchen selama tiga musim dan meraih tiga gelar Bundesliga secara berturut-turut. Selain itu, Guardiola merebut gelar DFB Pokal atau Piala Jerman dua kali. Hanya gelar Liga Champions yang gagal direbut mantan pelatih Barcelona itu selama berada di Allianz Arena.
Meski demikian, Schmeichel berpendapat, penampilan Muenchen selama kepemimpinan Guardiola sangat membosankan. “Ia oke di Bayern Muenchen. Saya harus akui itu. Namun, secara pribadi, ia sudah mengubah gaya bermain Bayern Muenchen yang sudah bagus menjadi sebuah tim yang tampil membosankan dan tidak enak ditoton,” kata ayah dari kiper Leicester City, Kasper Schmeichel itu.
Ia melanjutkan, “Sebelum ia datang, permainan Bayern Muencen sangat langsung. Sebelum ia datang, mereka merebut trebel dan memiliki pemain-pemain yang cepat dan sangat enak dilihat. Tapi kehadiran Guardiola membuat Bayern Muenchen lebih kalem. Ia mengubah karakter pemain. Tapi, soal hasil, Anda tidak perlu pertanyakan.”
Pada musim panas 2016, Guardiola lalu pindah ke Manchester City. Pada tiga pertandingan pembuka di Liga Inggris, ia menyapu bersih kemenangan. Laga akhir pekan ini menjadi ujian berat untuk Guardiola ketika harus dijajal rival sekota, MU, yang kini dibesut Jose Mourinho.
“Pep datang dengan reputasi yang sulit dipercaya. Apa yang ia lakukan dengan Barcelona sungguh fantastis. Demikian juga dengan kinerjanya, tapi ia cukup beruntung karena ia memiliki pemain yang cocok dengan filosofi sepakbola yang diusungnya,” imbuh Schmeichel.
Dalam filosofi Guardiola, kata Schmeichel, yang terpenting adalah penguasaan bola yang lebih banyak dari lawan. Gol akan lahir bila menguasai bola lebih banyak. Sementara MU, pada era Sir Alex Ferguson dan diteruskan Jose Mourinho, yang paling penting adalah mencetak gol. “Liga Inggris jauh berbeda dari Barcelona dan Bayern Muenchen,” imbuhnya.
Setelah saling jegal di La Liga ketika Guardiola melatih Barcelona dan Jose Mourinho menukangi Real Madrid, kini kedua pelatih top dunia itu menghadirkan tontonan menarik dari Liga Inggris dalam derby Manchester. (espn/aji)